Deklarasi GARPU Kantor Perwakilan Kota Mekkah Almukarromah Kerajaan Arab Saudi
Triasinfo.com, Mekkah - Bertempat di Hotel Anjum, sebuah hotel bintang lima di kota Mekkah Saudi Arabia, pada Sabtu, 22 Oktober 2022, diselenggarakan acara Deklarasi GARPU Kantor Perwakilan Kota Mekkah Almukarromah Kerajaan Arab Saudi.
Hadir dalam acara tersebut antara lain Sayid Hasan Muhsen Alhamid, Habib Mohsen Hasan AlHinduan, Syrf. Ayu Alwiyah Aljufri, Heikal Safarudin, Novaria.
Pasti kita bertanya-tanya, mengapa GARPU (Gerakan Restorasi Pedagang UMKM) membuka perwakilannya di kota Mekkah, Saudi Arabia?
Meski baru berusia muda (satu tahun), GARPU sudah membuat terobosan yang patut diapresiasi oleh seluruh anggotanya bahkan bagi para pedagang UMKM seluruh Indonesia pada umumnya terutama pemerintah yaitu Kementrian Koperasi dan UMKM Republik Indonesia.
Kota Mekkah sejak dahulu kala dikenal pusat pertemuan para pedagang dan juga tempat ritual di Ka'bah bagi masyarakat dari Syam (Siria),Afrika (Ethiopia), Sudan dan China sejak zaman Jahiliyyah hingga kini. Tempat perdagangan yang dikenal pasar Ukkaz seperti Duty Free di samping itu juga kota Mekkah sebagai pusat bagi umat muslim sedunia dalam rangka pelaksanaan ibadah umroh dan haji.
Makkah, secara resmi bernama Makkah al-Mukarramah, adalah salah satu kota suci Islam dan ibukota Provinsi Makkah, Arab Saudi. Kota ini terletak 70 km ke daratan dari Jeddah di Laut Merah, di sebuah lembah kecil 277 m di atas permukaan laut. Dari data terakhir tahun 2021 mencatat, populasi penduduk di kota Mekah mencapai 2.078.766 jiwa.
Mekkah merupakan kota pertama yang memiliki tempat ibadah, yakni Ka’bah. Hal itu pula yang menjadikan kota ini berjuluk Kota Suci. Dengan begitu, Mekkah menjadi pusat peradaban dunia lantaran berpusat sebagai tempat ibadah.
Keutamaan Makkah dan Madinah terletak pula pada bebasnya kedua wilayah tersebut dari pengaruh Dajjal, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, "Tidaklah setiap negeri melainkan Dajjal akan menginjakkan kakinya di sana kecuali Makkah dan Madinah." (QS. Bukhari-Muslim)
Sumber perekonomian Makkah ketika itu adalah perdagangan. Seiring dengan berjalannya waktu, perdagangan menjadi faktor penentu utama hubungan sosial penduduk Makkah. Makkah pun disebut sebagai Ummul Quro, yaitu sebuah pusat perniagaan besar.
Di Kota Makkah sejak dahulu kala terdapat pusat perdagangan yaitu Pasar Ukkaz yang dibuka pada bulan-bulan tertentu, seperti Zulqo'dah, Zulhijjah, dan Muharram. Makkah merupakan jalur persilangan ekonomi Internasional, yaitu menghubungkan Makkah ke Abysinia seterusnya menuju ke Afrika.
Di tengah wilayah Makkah terdapat sebuah pusat perdagangan yang bernama "Ukkaz" yang sangat ramai dikunjungi khususnya pada musim haji setiap tahunnya. Ukkaz menjadi salah satu "Duty Free" tertua yang dibangun oleh peradaban manusia.
Nah, kota makkah menjadi tempat yang strategis karena dilewati oleh kota yang akan melakukann transaksi perdagangan sekaligus orang orang belajar cara belajar yaitu Pasar Ukkaz. Pasar Ukkaz terletak di al-Atsdia, yakni sebuah daerah antara Mekah dan Thaif.
Pusat perdagangan merupakan sarana perdagangan dengan jumlah pegawai yang banyak, modal usaha yang besar, omset penjualan tinggi, daerah yang dilayani cukup luas dan toko-toko yang ada saling melengkapi satu dengan lainnya. Kota dijadikan sebagai pusat perdagangan, karena kota ini padat penduduknya.
Mekkah Almukarramah sejak dahulu disebut kota dagang karena aktivitas perdagangan yang ada di kota itu bergerak dan mengikuti zaman. Pertukaran hasil bumi dari para pendatang dan produk0produk dari belahan negeri Afrika dan negeri Arab yang melimpah menjadikan kota Mekkah sebagai sentra perdagangan di Jazirah Arab. Perdagangan di kota Mekkah sudah aktif sejak zaman sebelum Muhammad saw diutus sebagai Rasulullah.
Sejarah menyebutkan, Nabi Muhammad SAW memulai karir dalam perdagangan sejak usia 12 tahun bersama pamannya, Abu Thalib. Jiwa entrepreneur-nya telah dipicu dengan suasana perdagangan skala internasional di berbagai negara seperti Suriah, Yordania, dan Lebanon. Di usianya yang belasan tahun Rasulullah SAW telah mampu bersaing dengan para pengusaha besar yang sangat berpengalaman.
Pada puncak karirnya, Rasulullah SAW bekerja sama dengan Khadijah untuk ekspansi usaha ke beberapa negara Timur Tengah seperti Yaman, Bahrain, dan Oman.
Menurut sejarahwan, Rasulullah SAW berdagang hingga berusia 37 tahun. Dengan demikian artinya Rasulullah SAW menjalani kehidupan sebagai pedagang selama 25 tahun. Jumlah masa berdagang Rasulullah SAW lebih banyak dari masa tugas kenabian yang hanya 23 tahun.
Berikut adalah beberapa cara Berdagang Rasulullah SAW dalam mengembangkan suatu bisnis agar lebih sukses dan diridhoi oleh Allah SWT.
Sabda Nabi Muhammad SAW, “Pedagang yang baik adalah pedagang yang mudah dalam membeli dan mudah dalam menjual.” (HR. Bukhari, dari Jabir)
Nabi Muhammad SAW telah berdagang ke luar negeri lebih dari 18 kali. Nabi Muhammad SAW telah menjadi sosok pengusaha atau entrepreneur yang sukses, cemerlang, kaya raya. Tidak heran jika emas kawin yang diberikan Nabi Muhammad SAW untuk Khadijah tidak tanggung-tanggung nilainya yakni sebanyak 20 ekor unta dan 12,4 ons emas. Sebuah emas kawin yang sangat besar pada saat itu, bahkan pada hari ini.
Jiwa mandiri Nabi Muhammad SAW sudah terbentuk sedari beliau masih kecil. Pada usia kanak-kanak, beliau sudah menjadi penggembala kambing untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Saat berumur 12 tahun, Nabi Muhammad SAW pertama kali belajar berdagang atau berwirausaha. Ia diajak sang paman Abu Thalib untuk ikut dalam rombongan/kafilah dagang ke negeri Syam (saat ini negara Suriah).
Sejak saat itu, Nabi Muhammad SAW semakin menekuni dunia usaha atau dagang. Merujuk buku Muhammad A Trader, Nabi Muhammad SAW sudah menjadi pemimpin kafilah dagang ke luar negeri pada saat usianya baru 17 tahun. Ia berdagang hingga ke lebih 17 negara, di antaranya Syam, Yordania, Bahrain, Basra, Irak, Yaman, dan lainnya.
Dari situ timbul pertanyaan, faktor apa saja yang bisa menjadikan sosok Nabi Muhammad SAW seorang pengusaha yang cemerlang dan berhasil memenangkan persaingan pasar?
Kota Mekkah dengan Ka’bah sebagai pusat spiritualitas dari sekitar 1,8 milyar umat Islam dari berbagai penjuru dunia sudah berabad-abad lamanya dan menjadi kota dambaan umat Islam di seluruh dunia untuk dikunjungi dalam rangka melaksanakan ritual ibadah haji dan umrah.
Dalam konteks inilah, kota Mekkah memang paling tepat dijadikan pusat perdagangan Usaha Kecil Menengah dan Atas (UMKM) karena mayoritas penduduk kota Mekkah banyak berasal dari berbagai negeri.
Kami bersama rombongan melakukan ziarah dan kunjungan sebagai duta-duta negara beribadah sambil berniaga memperkenalkan produk-produk Indonesia.
Pilihan terbaik, paling tepat, serta sangat potensial sebagai Kantor Perwakilan Gerakan Restorasi Pedagang UMKM (GARPU) adalah di kota Mekkah. Menurut hemat kami, kesempatan mendirikan kantor perwakilan GARPU ini bakal sangat menguntungkan bagi masyarakat muslim Indonesia pelaku UMKM untuk membuka gerai-gerai khusus produk-produk Indonesia dan kuliner lengkap menu masakan Nusantara di Mekkah, Madinah, dan Jeddah .
Ini juga menjadi peluang menguntungkan bagi penyelenggara travel umroh dan haji. Muassasah dan perhotelan pun bisa memanfaatkan katering menu nusantara serta oleh-oleh bagi jamaah umroh dan haji selain masyarakat Indonesia yang dikelola para pelaku UMKM yang tergabung dalam GARPU Perwakilan Mekkah.
Ini juga menjadi terobosan cukup strategis bagi GARPU dengan mengundang calon investor-investor dari Saudi Arabia, United Emirat Arab,Mesir, Afrika dan dunia.
Kami tetap mengharap semoga langkah ini mendapat taufiq dan inayah dari Allah SWT. Kita harus semangat, bekerja cerdas dan bersatu membangun GARPU di bawah komando Ketua Umum GARPU Pietra Merza Paloh dalam membantu pedagang-pedagang dan para pelaku UMKM Indonesia bangkit dan meraih keberkahan dalam berusaha.
Kehadiran kantor Perwakilan GARPU di kota Makkah ini Insyaallah menjadi langkah terobosan baru yang membangkitkan semangat kita ini untuk maju dan jaya.