Tingkatkan Kapasitas SDM Pendamping Brigade Pangan di Provinsi Sumatera Utara
MEDAN- Upaya peningkatan kapasitas pendamping Brigade Pangan (BP), Kementerian Pertanian (Kementan) melalui UPT Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menggelar workshop Pendamping BP Provinsi Sumatera Utara dari tanggal 22-25 Juli 2025 di UPTD Pelatihan dan Mekanisme Pertanian Provinsi Sumatera Utara.
Kegiatan yang diikuti oleh Penyuluh Pertanian Pendamping BP, koordinator Penyuluh, dan Praktisi sejumlah 90 orang. Sebanyak 9 fasilitator merupakan Dosen Polbangtan Medan yang sudah mengikuti ToMT.
Kegiatan workshop yang dilaksanakan menjadi langkah strategis yang dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman BP terkait konsep pengelolaan pertanian modern berbasis tanaman padi untuk mendukung swasembada pangan, meningkatkan kapasitas teknis dan manajemen usahatani padi bagi BP, serta mendorong percepatan operasional BP.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menegaskan BP sebagai langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas pertanian nasional. Program tersebut diharapkan dapat mewujudkan swasembada pangan Indonesia.
“Pendampingan yang efektif penting untuk memastikan keberhasilan program ini. Kementan melibatkan penyuluh pertanian untuk mendampingi BP,” kata Amran.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan BP sudah terbentuk di beberapa wilayah di Indonesia dan diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman.
“Kami mengharapkan dukungan para penyuluh pertanian, sebagai ujung tombak untuk membantu mendorong dan mendesiminasikan inovasi kepada petani agar kesejahteran yang menjadi target utama dapat terwujud,” kata dia.
Direktur Polbangtan Medan saat membuka workshop menyampaikan bahwa selama empat hari peserta akan dibekali berbagai materi yang terbagi dalam tiga kelompok pembelajaran yaitu kelompok dasar, kelompok inti dan kelompok penunjang.
“Selama Workshop, pendamping BP mendapat materi seperti kebijakan percepatan swasembada pangan dan penumbuhan BP, kolaborasi multi stakeholder dalam menumbuhkan BP, manajemen usahatani padi oleh BP, manajemen pengelolaan alat dan mesin pertanian yang berkelanjutan, motivasi, manajemen dan tata kelola kelembagaan BP, literasi dan inklusi keuangan, metode pembelajaran dan pendampingan yang efektif bagi BP dan rencana implementasi”, kata Nurliana.
Nurliana berharap pendamping BP bisa berkontribusi secara signifikan dalam meningkatkan produktivitas di Provinsi Sumatera Utara, mendukung tercapainya swasembada pangan nasional.