Prof. DR. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr, Kepala BPPSDMP Kementan
TRIASINFO, BOGOR - REGENERASI petani ini sangat penting, terutama petani milenial yang melek terhadap teknologi, ungkap Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) RI, Prof. Dr. Ir. Dedy Nursyamsi, M.Agr.
Pertanian harus tetap ada selama masih ada kehidupan. Akan tetapi kecenderungan minat terhadap pertanian tidak beranjak naik bagi pemuda-pemuda di pedesaan.
Kehadiran program Youth Enteurpreuneur and Employement Supporting Service (YESS) yang dikelola Kementerian Pertanian (Kementan) ingin menjawab permasalahan ini.
Secara perlahan image bahwa pertanian kumuh dan kotor, sebetulnya kian hari kian tergerus dengan hadirnya petani-petani milenial binaan program YESS yang sukses.
Direktur Polbangtan Bogor, Syaifudin mengungkapkan, hadirnya teknologi ‘Smart Farming’ di Polbangtan Bogor telah menarik minat para mahasiswa untuk menggeluti sektor pertanian.
Saat ini Polbangtan Bogor memiliki 6 Smart Green House dan akan menerima 13 lagi hibah dari Korea Selatan di tahun 2023 ini.
Ke depan, Polbangtan Bogor akan menjadi Smart Farming Center yang mengabungkan antara edukasi, wisata, dan produksi sehingga kebermanfaatan teknologi ‘smart farming’ yang dimiliki tidak hanya untuk pembelajaran mahasiswa saja tapi juga bisa berdampak luas untuk belajar masyarakat.
Kata Syaifudin lagi, dalam mendukung program studi, Smart Green House menjadi sarana edukasi yang ditujukan untuk menunjang pencapaian kompetensi bagi mahasiswa terutama pada Pogram Studi Agribisnis Hortikultura dan Program Studi Mekanisasi Pertanian.
Sebagai lokasi Wisata, Smart Green House ditujukan untuk wahana belajar mencintai pertanian bagi anak-anak usia dini dan remaja yang dikombinasikan dengan lokasi lainnya di kawasan Teaching Farm.Sementara itu sebagai unit produksi, diarahkan untuk menghasilkan produk yang kontinyu dan menjadi bagian dari lokasi usaha Badan Usaha Pertanian Kampus (BUPK) yang sedang diinisiasi.
Selain belajar Smart Farming di kampus, mahasiswa Polbangtan bogor juga melakukan magang di dunia industri yang mengembangkan ‘Smart Farming’ seperti PT. Nudira Sumber Daya Indonesia, P4S Lembang Agri, dan lainnya. “Melalui proses pembelajaran di dalam kampus dan di luar kampus ini, maka mahasiswa Polbangtan Bogor akan menjadi matang dalam mengembangkan bisnis smart farming,” kata Syaifudin lagi.
Bentuk dukungan lainnya terhadap pengembangan Smart Farming adalah Reorientasi Pengelolaan Program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) bagi peserta didik.
Sebelumnya program ini dikembangkan secara berkelompok dan belum terintegrasi dengan Teaching Factory yang dikelola oleh kampus Polbangtan Bogor.
Di Tahun 2023 ini, seleksi diarahkan pada ide bisnis yang berkaitan erat dengan Teaching Factory dan bersifat individu. Program PWMP ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengelola bantuan modal usaha yang diberikan dan belajar langsung bagaimana mengoperasionalkan sebuah usaha.
Untuk melahirkan pengusaha dengan minimal memiliki 10 karakter seperti berkomitmen tinggi, disiplin, jujur, percaya diri, pantang menyerah, kreatif, berani mengambil risiko, kerja keras, dan berorientasi pada masa depan memerlukan kawah candra dimuka.
Polbangtan Bogor bertujuan melahirkan wirausahawan-wirausahawan muda melalui pembelajaran teori dan pembinaan karakter dari para dosen dan TNI, belajar pengalaman dari para praktisi, dan belajar mengelola bisnis melalui program PWMP.
Syaifudin menambahkan, setelah terjun ke Masyarakat, khusus alumni yang berada di lokasi kabupaten YESS PPIU Jawa Barat seperti Bogor, Cianjur, Sukabumi, Subang, dan Tasikmalaya dapat ikut terlibat sebagai penerima manfaat program baik Hibah Kompetitif maupun advance training dalam rangka meningkatkan performa usahanya.
Hadirnya Polbangtan sangat penting bagi regenerasi petani di Indonesia, sarjan apertanian yang dihasilkan perguruan tinggi trendnya belum banyak yang totalitas berkarya di sektor pertanian, terutama menjadi pelaku utama.
Polbangtan terus menggenjot lahirnya petani-petani muda yang baru melalui kegiatan pendidikan terutama bagi anak petani agar melanjutkan usaha orang tuanya dengan menerapkan peningkatan teknologi.