Erman Tale Daulay dengan Pimpinan Cabang Bulog Ciamis, Dadan Irawan
Ciamis : Beras yang diserap Bulog dari masyarakat akan kembali ke masyarakat. Untuk memastikan gabah yang dibeli oleh Bulog dari petani di Ciamis benar-benar sudah sesuai standar dan mutu, Pimpinan Cabang Bulog Ciamis, Dadan Irawan menyampaikan bahwa Bulog yang mendapat penugasan untuk menyerap gabah dari petani langsung dengan harga Rp6500 dengan berbagai kualitas.
"Artinya kami memang harus membantu petani agar jangan sampai harga ini jatuh, kita ingin membantu petani dan menjalin kerjasama terutama dalam pengolahan gabahnya. Gabah ini kita olah menjadi standar medium sehingga nanti berasnya juga standar medium sesuai dengan yang ditugaskan," paparnya.
Lantas, apa upaya yang dilakukan Bulog apabila petani melakukan pemanenan terhadap tanaman padinya yang masih hijau atau masih belum waktunya dipanen?
Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi hal seperti ini, lanjut Dadan Irawan, Bulog melakukan sosialisasi dan himbauan kepada petani agar memanen hasil usaha taninya sesuai dengan aturan. Artinya, petani melakukan panen setelah padi sudah dianggap layak panen.
"Karena, gabah yang kita beli dari petani kita olah lagi menjadi beras yang standar untuk masyarakat," katanya.
Untuk mendorong petani menjalankan usaha taninya sesuai dengan standar, menurut Dadan Irawan Bulog juga bekerjasama dengan TNI termasuk dengan Babinsa dalam melakukan sosialisasi kepada petani agar memanen padinya sesuai standar.
"Himbauan yang dilakukan agar petani benar-benar memastikan waktu panen sesuai aturan dan tidak melakukan pemanenan pada saat padinya masih hijau atau belum waktunya dipanen," tegasnya.
Sesuai dengan tugas yang diemban Bulog menyerap gabah dari petani, kemudian mengolahnya menjadi beras dan melakukan penyimpanan. Dalam hal penyimpanan beras ini, lanjut Dadan Irawan setelah gabah diolah menjadi beras dilakukan analisa dari kadar airnya, butir patah, bulir menir agar pada saat disimpan dalam posisi jangka waktu lama.
"Kalau beras disimpan tidak sesuai dengan standar mutu, maka beras tersebut tidak bertahan lama. Akan tetapi, jika disimpan sesuai dengan standar dan aturan yang benar bisa bertahan sampai 6 bulan. Dan, untuk hal ini kita melakukan perawatan rutin termasuk perawatan gudang penyimpanan," katanya.
Selanjutnya, Bulog juga memiliki peran dalam menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Artinya, pada saat harga beras di pasar masih stabil dan tiba-tiba melonjak naik, Bulog dalam hal ini dapat penugasan dan berperan menyalurkan beras dengan harga standar dibawah harga pasaran.
"Beras SPHP adalah beras subsidi dengan kemasan 5 kg, dan beras ini dijual melalui saluran-saluran yang telah ditentukan dan tidak boleh dibuka atau diganti kemasannya," tandasnya.