Ketua KTNA Jabar, Otong Wiranta, Kesejahteraan Petani Meningkat Berkat Kebijakan Pemerintah

Otong Wiranta, Ketua KTNA Jawa Barat

lintasdaerah

Ketua KTNA Jabar, Otong Wiranta, Kesejahteraan Petani Meningkat Berkat Kebijakan Pemerintah

Otong mengapresiasi Pak Prabowo dan Pak Amran Sulaiman yang membuat kebijakan langsung menyentuh petani, mulai dari air, sarana produksi, hingga harga. Apalagi dengan turunnya harga pupuk 20 persen, itu luar biasa.
 

Triasinfo - Subang, Jawa Barat – Dalam analisis usaha tani di wilayahnya, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Jawa Barat, Otong Wiranta, menyampaikan bahwa petani di Jawa Barat kini dapat memperoleh hasil yang menguntungkan. Dengan rata-rata panen 8 ton per hektare dan harga gabah Rp7.000 per kilogram, pendapatan petani mencapai Rp56 juta. Setelah dikurangi biaya produksi sekitar Rp15 juta, petani masih memperoleh keuntungan bersih sekitar Rp41 juta. Bahkan dengan harga pembelian pemerintah (HPP) Rp6.500 per kilogram, petani masih dapat memperoleh keuntungan yang signifikan.
Dalam wawancara di akun Bincang Tipis-Tipis yang dipandu Erman Tale Daulay, Otong mengatakan bahwa berbagai persoalan klasik yang selama ini menjadi "musuh" petani, seperti kekeringan, kelangkaan pupuk, dan anjloknya harga saat panen raya, kini dapat diatasi. "Alhamdulillah tahun ini musuh-musuh petani bisa dikatakan tidak ada," ujarnya. Pemerintah telah banyak membantu daerah yang kekeringan dengan penyediaan mesin pompa air, sumur dalam, dan perbaikan jaringan irigasi.
Dengan ketersediaan air yang cukup, petani kini dapat melakukan dua kali tanam, bahkan wilayah dengan indeks pertanaman (IP) 200 meningkat menjadi IP 300. "Karena air cukup dan harga hasil panen bagus, petani jadi lebih bersemangat. Produksi padi Jawa Barat pun meningkat. Pada 2024 sebanyak 8.626.880 ton (setara beras 4.981.869 ton). Dan 2025, prediksi BPS pada Januari-Desember, sebesar 10.035.530 ton (setara beras 5.795.339 ton),"kata Otong.
Ia juga mengapresiasi kebijakan pemerintah dalam penyediaan pupuk bersubsidi. Dan membanggakan langkah Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang menurunkan harga pupuk sebesar 20 persen, dari Rp2.250 menjadi Rp1.800 per kilogram, sekaligus memastikan ketersediaannya di kios. "Dalam sejarah, tidak pernah ada harga pupuk turun. Sekarang petani bisa merasakan langsung manfaatnya," ujarnya.
Terkait harga gabah, Otong menyebut kondisi panen tahun ini sangat menggembirakan. "Harga minimal yang ditetapkan pemerintah HPP sebesar Rp6.500 per kilogram sangat tercapai, bahkan di pasar bisa lebih tinggi. Kalau harga turun, Bulog siap menyerap hasil panen petani," ungkapnya.
Keberhasilan ini juga didukung sistem pendampingan yang semakin efektif. "Atas kebijakan Pak Amran yang menarik penyuluh ke pusat, kini penyuluh menjadi satu komando. Mereka sangat membantu kami, apalagi dengan dukungan TNI. Jadi air, pupuk, dan harga bukan lagi masalah bagi petani Jabar," jelasnya.
Otong menilai capaian ini meningkatkan kesejahteraan petani secara nyata. "Saya berterima kasih kepada Pak Prabowo dan Pak Amran Sulaiman yang membuat kebijakan langsung menyentuh petani, mulai dari air, sarana produksi, hingga harga. Apalagi dengan turunnya harga pupuk 20 persen, itu luar biasa," ujarnya menutup perbincangan.

KTNA

Bagikan Artikel Ini