Padi Gogo Cianjur

Assoc. Prof. Dr. Ir. H. Nurjaya, SE., MM, sebagai pendiri PESAT (Pelayanan Sentra Agribisnis Terpadu)

nasional

Padi Gogo Cianjur "Reborn", Siap Menghadirkan Kesejahteraan Petani

Kementan terus memacu produktivitas padi gogo. Gayung bersambut, para petani di Cianjur memiliki animo tinggi untuk mengembalikan kejayaan padi gogo di daerahnya.
 

 

Pertanian padi gogo Cianjur, Jawa Barat, pernah jaya di masa silam.  Dan kini para petani ingin mengembalikan kejayaan tersebut. Hal itu mengemuka pada acara Bincang Tipis-Tipis Erman Tale Daulay dengan Assoc. Prof. Dr. Ir. H. Nurjaya, SE., MM, sebagai pendiri PESAT (Pelayanan Sentra Agribisnis Terpadu) yang aktif mendampingi petani dalam berbudidaya padi gogo.
Nurjaya menyampaikan tentang sejarah padi gogo/pare huma di Kabupaten Cianjur, pada zaman Pra Sejarah (Sebelum 500 SM).  Padi gogo/pare huma telah dibudidayakan di Kabupaten Cianjur, dengan bukti adanya situs-situs arkeologi yang menunjukkan adanya aktivitas pertanian di daerah tersebut.

"Masyarakat pra sejarah di Cianjur kemungkinan besar telah mengenal dan membudidayakan padi gogo/pare huma sebagai sumber makanan pokok," paparnya.

Kemudian pada zaman Kolonial (1500-1945), padi gogo/pare huma di Cianjur menjadi salahsatu komoditas penting yang dibudidayakan oleh masyarakat lokal. Pemerintah kolonial Belanda juga memperkenalkan teknologi pertanian modern untuk meningkatkan produktivitas padi gogo/pare huma.

Lalu, pada zaman Kemerdekaan (1945-sekarang), padi gogo/pare huma di Cianjur terus menjadi salahsatu komoditas penting dalam pertanian lokal. Pemerintah Indonesia juga melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas padi gogo/pare huma melalui program-program pertanian dan penyuluhan.

Di era modern (generasi Z), padi gogo/pare huma di Cianjur menghadapi tantangan baru seperti perubahan iklim, penggunaan lahan yang tidak efisien, dan persaingan dengan komoditas lain. Namun, juga ada peluang baru untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas padi gogo/pare huma melalui penggunaan teknologi digital, seperti aplikasi pertanian dan platform pemasaran online.

"Anak muda dan Gen Z di Cianjur dapat berperan penting dalam mengembangkan pertanian padi gogo/pare huma yang lebih modern dan berkelanjutan," kata Nurjaya.

Membangkitkan kembali semangat petani untuk menanam padi gogo (Rebon padi gogo) di Cianjur dapat menjadi salahsatu cara untuk melestarikan dan mempromosikan komoditas ini kepada generasi muda. Reborn dapat berisi informasi tentang sejarah, budidaya, dan manfaat padi gogo/pare huma, serta tips dan trik untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas.

"Dengan reborn yang menarik dan informatif, anak muda dan Gen Z dapat lebih mengenal dan menghargai padi gogo/pare huma sebagai bagian dari warisan budaya dan sejarah Kabupaten Cianjur," tegasnya.

PESAT (Pelayanan Sentra Agribisnis Terpadu) dengan bangga telah menjalin kerjasama dengan Direktorat Jenderal Perkebunan (Dirjenbun) Kementerian Pertanian Republik Indonesia, yang diwakili oleh Plt. Direktur Jenderal Perkebunan, Bapak Heru Tri Widarto, dan Direktur  Perbenihan Perkebunan, Ibu Ebi Rulianti.

"Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan produksi padi gogo di Kabupaten Cianjur melalui program penanaman padi gogo seluas 1.000 hektar. Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produksi padi gogo, tetapi juga untuk meningkatkan ketahanan pangan dan mengoptimalkan lahan yang ada," paparnya.

Assoc. Prof. Dr. Ir. H. Nurjaya, SE., MM, menyatakan bahwa kerjasama ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan produksi padi gogo di Kabupaten Cianjur. 
"Kami percaya bahwa dengan kerjasama ini, kita dapat meningkatkan produksi padi gogo dan meningkatkan ketahanan pangan di daerah ini," ujarnya.

Plt. Direktur Jenderal Perkebunan, Heru, menambahkan bahwa program ini juga sejalan dengan kebijakan Kementerian Pertanian untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian. 

"Kami berharap bahwa program ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam meningkatkan produksi padi gogo," katanya.

Sementara Direktur Ebi, menegaskan bahwa program ini akan meningkatkan kualitas dan kuantitas bibit padi gogo yang digunakan. 
"Kami akan memastikan bahwa bibit yang digunakan adalah bibit yang berkualitas tinggi dan sesuai dengan kebutuhan petani," tandasnya.

Dengan kerjasama ini, PESAT dan Ditjenbun Kementerian Pertanian RI berharap dapat meningkatkan produksi padi gogo di Kabupaten Cianjur dan meningkatkan ketahanan pangan di daerah ini. Program ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam meningkatkan produksi padi gogo dan mengoptimalkan lahan yang ada.

 

Padi Gogo.Pertanian Cianjur Kementan Dirjen Perkebunan Reborn

Bagikan Artikel Ini