Batang Gemilang di Ladang, Petani Senang

Kadis Pangan dan Pertanian (Disparperta) Batang, Sutadi didampingi Kabid Tanaman Pangan Rini Diana Anggriani,S.P,.M.Si., beberapa waktu lalu di lahan sawah Kebondalam, tercermin semangat dan tekad menyatu berbagai kalangan untuk menyukseskan swasembada p

nasional

Batang Gemilang di Ladang, Petani Senang

Dinas Pangan dan Pertanian Pemkab Batang, Jateng, membangun sinerji kuat untuk menyukseskan Asta Cita Presiden Prabowo, mewujudkan kemandirian pangan.
 

 

Hari itu, areal sawah Kebondalem, Kabupaten Batang  bertabur senyum. Wajah-wajah petani, penyuluh, Dinas Pertanian, TNI/Polri, Bulog begitu ceria. Dambaan petani sesuai kenyataan. Selama ini acap kali terjadi pada saat panen raya harga gabah petani anjlok. Namun saat panen raya di Kebondalam, harga pembelian pemerintah (HPP) Rp. 6.500 sudah menguntungkan para petani.

Itu artinya, program swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah berdampak signifikan ke tengah sawah.

"Bila dulu pada saat panen raya, harga gabah petani jatuh, kini tidak lagi. Sebab, harga pembelian Bulog Rp. 6.500," kata petani Rohaeni.

Pada saat budidaya dulu sering kali terkendala pupuk, sekarang  sudah teratasi. Musim kering, Pemerintah meluncurkan pompanisasi, jadi sawah petani terus basah.

Host Bincang Tipis-Tipis, Erman Tale Daulay, saat wawancara Agung Rokhman, Sutadi dan Dian di penggilingan padi.

Host Bincang Tipis-Tipis, Erman Tale Daulay, saat wawancara Agung Rokhman, Sutadi dan Dian di penggilingan padi.

Dalam Bincang Tipis-Tipis Erman Tale Daulay dari Trias Media Grup bersama Kadis Pangan dan Pertanian (Disparperta) Batang, Sutadi didampingi Kabid Tanaman Pangan  Rini Diana Anggriani,S.P,.M.Si., beberapa waktu lalu di lahan sawah Kebondalam, tercermin semangat dan tekad menyatu berbagai kalangan untuk menyukseskan swasembada pangan.

Sutadi menjelaskan, pemerintah pusat telah menyiapkan bantuan benih hingga kecukupan pupuk kepada petani.

"Salah satu yang terpenting untuk mendukung pengairan, pemerintah sudah menyalurkan bantuan pompa di Kabupaten Batang yang cukup," terangnya.
Sutadi banyak menghabiskan waktu di lapangan, berbaur dengan para petani untuk keberhasilan budidaya. Dengan terbangunnya kekompakan semua pihak, dan harga gabah yang menguntungkan membuat para petani kian semangat berbudidaya.
\
Soal HPP, Bulog memang menyerap hasil gabah langsung dari petani dengan harga Rp 6.500,00/KG. Tanpa potongan sedikit pun.

"Sampai saat ini serapan gabah sudah mencapai 243 ton, sedangkan target bulan Februari sudah terlampaui sebesar 182 persen," ujar Sutadi saat itu. Tentu angka ini akan bergerak terus.

Rohaeni membenarkan bahwa kebutuhan pupuk saat ini tercukupi, seperti NPK dan Urea termasuk pestisida untuk menangani hama. Selain itu, bantuan benih juga intens disalurkan ke Gapoktan.

"Kami sangat terbantu dengan program pemerintah pusat. Hasil panen petani diserap langsung Bulog dengan harga Rp 6.500,00/KG" katanya.

Rohaeni membanggakan jajaran Dispaperta Batang yang aktif mendampingi para petani dalam berbudidaya. Semua keperluan petani semaksimal mungkin dibantu. Dialog dan diskusi sering dilakukan terutama pada saat ada kendala.

Kabid Tanaman Pangan, Dian menyampaikan bahwa dalam menunjang program Asta Cita Pak Prabowo untuk mewujudkan swasembada pangan, pihaknya telah bekerjasama dan mengumpulkan Gapoktan yang ada di wilayah Kabupaten Batang bahwa Bulog akan membeli gabah di tingkat petani Rp6500/KG, sehingga harapan besar untuk mewujudkan swasembada pangan dapat terwujud.

"Dari hasil kolaborasi ini, kita sudah duduk bersama dengan berbagai stakeholder termasuk Bulog akan menjemput gabah hasil panen petani dengan harga Rp6500 per kilogram," kata Dian.

Kemudian penyuluh pertanian tampil sebagai lini terdepan dalam memberikan motivasi kepada petani agar siap memanen gabahnya sendiri, dan Bulog siap membeli hasil gabah petani. Ada jaminan pasar yang menguntungkan membuat para petani kian bergairah.

Sama halnya dengan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) juga ikut berperan dalam memberikan edukasi dan motivasi kepada petani dalam mewujudkan swasembada pangan seperti yang dicanangkan pemerintah.

"Dengan harga gabah di tingkat petani minimal Rp6500 bisa mengangkat taraf hidup petani dan sejahtera. Semoga dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah di tingkat petani dapat menutupi segala kebutuhan petani mulai dari menyiapkan benih, pupuk dan hasil panennya dibeli oleh Bulog," kata Dian.

Sementara, Pimcab Bulog Tegal, Agung Rochman mengaku siap mendukung stabilisasi harga gabah dengan membeli langsung ke petani sebagai upaya penyerapan 3 juta ton.

"Kami dibantu Kodim dan Dispaperta untuk memetakan area yang siap panen," ucapnya.

Sutadi dan Dian mendampingi para petani pada saat panen

Membangun Pertanian Keluarga

Sebagai Kadispaperta Batang, Sutadi  memiliki obsesi membangun pertanian keluarga yang berhasil meningkatkan nilai produksi. Sebab pertanian keluarga sebagai produsen kecil yang mampu mengupayakan nilai tambah secara signifikan yang bisa survive dan berkembang.

Kata kuncinya inovasi. Itulah satu-satunya cara untuk memperoleh nilai tambah yang signifikan.

Dalam kunjungan Trias ke Batang, Sutadi dan Dian mengajak keliling untuk melihat pengembangan pertanian. Pasca panen padi, para petani giat budidaya hortikultura. Dan beberapa petani secara swadaya sedang pengembangan smart farming. Bertani cerdas ini memerlukan keseriusan dan tekad kuat. Bertani cerdas itu, kuncinya inovasi. Karenanya Sutadi ingin memberi inovasi kepada para petani dengan tindakan konkrit.

Dian menambahkan, penelitian atau riset kunci kemajuan pertanian, khususnya tanaman pangan dan horti. Intinya, bilamana hasil penjualan menguntungkan akan memacu semangat bertani.

 

Panen Padi Batang Kelompok Tani Bulog

Bagikan Artikel Ini