Erman Tale Daulay
Triasinfo.com - Bencana banjir bandang di wilayah Sulang Aling, Madina, Sumatera Utara, meninggalkan kesan mendalam bagi saya. Pada November 2009, saya bergabung dengan tim pembawa bantuan untuk mengarungi Sungai Batang Gadis dan menjangkau desa-desa yang terdampak. Saat itu, saya melihat wajah-wajah ibu-ibu yang hampir putus asa, tatapan mata mereka kosong. Namun, harapan bersemi ketika bantuan tiba di tangan mereka. Kedatangan tim bantuan saja sudah membawa kebahagiaan bagi mereka.
Pengalaman ini mengajarkan saya bahwa kehadiran pejabat di tengah masyarakat sangat penting saat bencana terjadi. Masyarakat yang hidup turun-temurun di suatu tempat memiliki ikatan yang kuat dengan lingkungan mereka. Mereka tidak bisa lepas dari kampung halaman nenek moyang mereka, meskipun prasarana pemukiman rusak parah. Mereka menolak relokasi, jangan memindahkan "huta", evakuasi juga terkadang sulit. Itulah gambaran kecintaan pada kampung.
Oleh karena itu, pemerintah perlu memberikan bantuan untuk memperbaiki sarana pemukiman. Penduduk setempat perlu dilatih untuk memahami karakter bencana dan mengantisipasinya, karena mereka tidak paham tentang anomali cuaca atau fenomena alam. Mereka hanya tahu bahwa bencana alam terjadi karena ulah manusia yang merusak lingkungan.
Banjir bandang yang terjadi belakangan ini menunjukkan bahwa perubahan iklim akibat pemanasan global memang nyata. Hujan deras yang tiba-tiba turun menyebabkan sungai-sungai meluap dan desa-desa menjadi luluh lantak. Warga yang tidak siap menghadapi situasi darurat menjadi panik dan pasrah.
Oleh karena itu, daerah yang dianggap aman dari banjir dan longsor perlu mengikuti kegiatan mitigasi bencana sebagai langkah antisipasi. Masyarakat harus siap siaga dan memiliki kesadaran kolektif untuk menghadapi bencana. Dengan meningkatnya curah hujan, potensi tanah longsor dan banjir bandang menjadi lebih besar.
Bencana alam memang membuat kita sedih dan menderita, tapi kita tidak bisa hanya berdiam diri. Kita harus mendukung upaya masyarakat dan pemerintah dalam tindakan-tindakan tanggap darurat. Mari kita bersiap menghadapi bencana dan mengurangi dampaknya bersama-sama.