Kajari Medan Fajar Syah Putra : Anaknya Terhindar Dari Narkoba Saja Sudah Merupakan Satu Keberhasilan Bagi Orang Tua

Kajari Medan Fajar Syah Putra Bincang Tipis Tipis dengan Erman Tale Daulay

yudikatif

Kajari Medan Fajar Syah Putra : Anaknya Terhindar Dari Narkoba Saja Sudah Merupakan Satu Keberhasilan Bagi Orang Tua

"Apa sih tingkat keberhasilan anak itu ?" Jawabannya sangat simpel, anak saya terhindar dari narkoba itu juga merupakan keberhasilan. Bayangin, sampai dengan begitunya.
 

 

MEDAN - Cegah dini perundungan, cakap bermedsos dan jauhi narkoba jadi topik penting yang dibahas dalam Bincang Tipis-Tipis dengan narasumber Kepala Kejaksaan Negeri Medan Fajar Syah Putra dan dipandu host Erman Tale Daulay di ruangan Kajari Medan, Jalan Adinegoro Medan beberapa waktu lalu.

Mengawali perbincangan, Erman Daulay mengulas tentang bullying, seperti yang kita lihat di media mainstream maupun medsos sudah sampai pada titik yang sangat mencemaskan. Perlu ada cegah dini agar hal ini tidak terjadi di kalangan remaja. Apa yang dilakukan Korps Adhyaksa lewat programnya Jaksa Masuk Sekolah?

Kejaksaan Negeri Medan, kata Kajari Medan Fajar Syah Putra ada kegiatan jaksa masuk sekolah, selain program juga dari pusat kita ada tiga kegiatan program jaksa masuk sekolah. Yaitu melalui luring tatap muka langsung, ada juga daring melalui Zoom, dan satu lagi, kita juga ada kegiatan visit, dimana anak-anak sekolah ini kita undang ke sekolah jadi kayak office tour, siswa yang diundang dan datang langsung ke Kejaksaan, kayak studi tour. Mereka datang kemari itu kita undang biar mereka tahu apa tugas jaksa itu.

Jadi kalau melalui daring itu, lanjut Fajar terus terang seperti yang disampaikan terkait bullying. Bullying ini banyak, kadang-kadang tanpa kita sadarin dan terus terang memang sejak dunia digital ini, itu masih rentan anak-anak kita terutama ini kita bicara anak-anak karena mereka sebagai generasi penerus,kadang-kadang tanpa kita sadari.  

"Bullying ini kan banyak nih, secara fisik, verbal atau sosial cyberbullying, makanya kita di Kejaksaan Negeri Medan ini fokusnya itu pada saat kita memberikan bimbingan pengetahuan kesadaran hukum dengan tema 'kenali hukum dan jauhi hukuman'," katanya.

Di tahun 2025 ini, Kejari Medan sudah melakukan lima kegiatan Jaksa Masuk Sekolah dan ada lima sekolah yang sudah didatangi sesuai dengan jalur kegiatannya dan kalau melalui daring kita itu sudah ada 10 kegiatan,  kalau kegiatan daring biasanya dilakukan di hari Kamis atau Jumat.

"Sasaran kita kalau digabung dari penyuluhan yang sudah kita lakukan sudah sampai targetnya 4.000-an orang. Itu untuk seluruh sekolah dari bulan Januari sampai bulan Mei dan belum ikut dengan yang sudah dilaksanakan di 2024, dan kita juga undang kemari anak-anak sekolah untuk melihat langsung Kejari Medan," tegasnya.

Terus terang, kata mantan Aspidsus Kejati Banten ini mengingat angka kejahatan seperti di tahun 2024, anak sebagai pelaku itu ada sampai 103 perkara, mayoritas perkara pidum dengan membawa senjata tajam dan tawuran. Kita mencoba menyampaikan dalam hal penyuluhan hukum kepada adik-adik kita. 

Kenapa jaksa masuk sekolah itu penting? Karena, anak-anak itu banyak juga yang bingung ketika menghadapi perlakuan baik pelecehan maupun kekerasan, dia bingung mau lapor ke mana, apa yang dilakukan. Tapi dengan adanya edukasi dari Kejaksaan dia jadi tahu.

"Kadang-kadang, ketika ada anak kita yang mengalami pelecehan atau perundungan merasa malu atau mungkin mereka sungkan menyampaikan, padahal hal-hal seperti ini harus segera ditangani secara cepat. Karena, dampnya kan enggak baik ke depannya,
ini bisa merusak mental baik bagi pelaku maupun bagi korban," jelasnya.

Itu sebabnya, lanjut mantan Kajari Cirebon ini teman-teman dari Intel di Kejaksaan Negeri Medan pada saat menyampaikan penyuluhan hukum bukan cuma menjelaskan masalah ini tidak boleh dan itu tidak boleh, tapi kita bicara manfaat dan akibatnya. 

Kerjasama Orang Tua Murid dan Guru

Kalau kita bicara medsos, sekarang dengan dunia digital yang hampir tidak ada batasnya apa yang tidak bisa diketahui dari dunia digital.  Nah, inilah yang kadang-kadang malah diadopsi oleh anak-anak ini karena kurang pemahaman mana yang boleh dan mana yang tidak boleh. 

Ketika berbicara soal pelecehan, kita kadang seringkali dikagetkan dengan kejadian yang terjadi di dunia pendidikan. Kita pikir steril dari hal-hal yang seperti itu, ternyata ada dan ramai diperbincangkan. Itu sebabnya, untuk menciptakan sekolah itu nyaman, tidak hanya siswa,  ada juga gurunya dan orang tuanya juga harus terlibat karena terutama dalam membangun karakter anak yang sudah terbangun di rumah, di lingkungan sosialnya dan di sekolah.

"Dengan kerja sama antara orang tua, murid, dan guru, alhamdulilah sekolah di Medan aman dari kasus pelecehan. Walaupun pada kenyataannya pasti ada, dan itu yang kita coba antisipasi," tegasnya.
 
Itu sebabnya, pada saat kita melakukan penyuluhan kepada guru-guru maupun murid, supaya mereka juga bisa tahu dan mereka bisa menyampaikan karena apa yang kita sampaikan juga kan terbatas jumlahnya. Misalnya kita undang 14 sekolah dengan target 600 siswa secara daring, tapi kan sekolah bukan cuma 600 orang jumlahnya dan gurunya bukan cuma 10 atau 20 tapi kan lebih.

"Makanya kita sampaikan ke mereka, supaya mereka bisa menyampaikan juga ke teman-temannya yang lain tentang apa yang mereka ketahui terkait hukum," katanya.

Ketika berbicara tentang Narkoba, Fajar menyampaikan bahwa anak-anak umur yang sekarang ini rasa ingin tahu dan rasa ingin mencoba itu pasti tinggi. Pada satu sisi pernah bertanya tentang narkoba ini kepada orang tua.

"Apa sih tingkat keberhasilan anak itu ?"  Jawabannya sangat simpel, anak saya terhindar dari narkoba itu juga merupakan keberhasilan. Bayangin, sampai dengan begitunya. Sekarang bukan dibilang anak saya nanti jadi ini, terhindar dari narkoba aja sudah merupakan suatu keberhasilan, begitulah bahayanya narkoba itu," paparnya.

Terus terang, lanjutnya kalau di Medan ini perkara narkoba lumayan banyak yang hukumannya tinggi-tinggi. Karena ini menjadi satu hal yang paling mendasar dan bisa merusak bangsa.

Kota Medan sebagai etalasenya Sumatera Utara, menjadi tolak ukur ketika kita berbicara tentang Sumatera Utara pasti bicara Medan. Kalau orang bilang mau berkunjung ke Medan katanya padahal belum tentu ke Medan, mau berkunjung ke Sumatera Utara pasti dibilang mau berkunjung ke Medan.

"Ketika berbicara tentang penanganan perkara, kita memang sangat keras terutama perkara narkoba. Nggak ada ampun untuk pelaku tindak pidana narkotika, dari segi tuntutan, hukuman pasti kita akan bicara faktanya ya kan, dan didukung alat buktinya maka kita akan keras. Bayangin, kalau di Sumatera Utara khususnya di Medan ini ada lagi istilahnya paket jambak, jadi kalau anak-anak sekolah atau orang-orang yang enggak punya uang, misalnya cuma punya Rp25.000 atau Rp50.000 kan dia enggak bisa beli tuh. Jadi dia ada istilahnya paket jambak. Begitu bayar Rp50.000 dan sekali hisap langsung diambil jadi cuma sekali aja dia hisap, itu istilahnya paket  jambak. Sampai sebegitunyalah untuk peredaran narkotika di kalangan pelajar dan masyarakat kurang mampu," papar Fajar Syah Putra.

Edukasi Tentang Bahaya Narkoba

Dalam hal penanganan perkara narkoba, lanjut Fajar Syah Putra selalu menekankan kepada jaksa agar dalam penanganan perkara, khususnya narkotika harus benar-benar, karena narkoba ini berdampak pada merusak generasi muda. Sampai sejauh ini, peredaran narkoba sampai ke sekolah belum ada ditemukan. Tapi, Kejari Medan tetap memberikan edukasi dan pemahaman terkait bahaya narkoba kepada generasi muda lewat penyuluhan hukum ke sekolah-sekolah.

"Antisipasi agar jangan sampai narkotika masuk ke sekolah tetap kita lakukan, karena ada banyak cara dan jenis narkoba saat ini yang beredar untuk mendapatkan pengguna baru. Itu sebabnya, pelajaran agama di sekolah sangat perlu ditingkatkan. Kalau interaksi antar siswa masih terjalin dengan baik itu artinya siswa memiliki kesibukan dan kegiatan, akan tetapi ketika terjadi bullying dan mengakibatkan seseorang menyendiri, ini yang berpotensi menimbulkan masalah," tandasnya.

Terkait dengan program mengundang pelajar ke Kejari Medan, Fajar menyampaikan bahwa program itu sebenarnya sudah pernah dijalankan pada saat menjabat Kajari Cirebon. Sama halnya dengan di Medan, setiap minggu kita jadwalkan beberapa pelakar SMA bersama dengan guru pendamping dan kepala sekolah datang ke Kejari Medan. 

"Alhamdulilah, dengan adanya kunjungan seperti ini memberi manfaat positif bagi pelajar, karena mereka bisa melihat langsung bagaimana tugas dan fungsi Kejaksaan, melihat langsung kinerja masing-masing bidang. Termasuk bidang Intel, Pidsus, Pidum, Datun dan bidang lainnya. Sebelum tour ke ruangan-ruangan, pelajar dan guru yang datang ke kantor Kejari Medan kita bekali dulu dengan penyuluhan hukum," paparnya.

Pada saat pelajar itu kunjungan ke ruangan Pidum, kata Fajar nanti staf dari Pidum akan menjelaskan beberapa perkara yang sedang ditangani termasuk perkara anak yang pelakunya anak-anak. Jadi, jangan ada anggapan karena masih anak-anak tidak bisa dijerat dengan hukuman. Contoh perkaranya kita sampaikan adalah membawa senjata tajam (aksi tawuran dengan kekerasan). Penyuluhan hukum terkait hal ini perlu disampaikan agar mereka tidak ikut-ikutan.

Tidak hanya penyuluhan hukum, tambah Fajar Syah Putra, Kejari Medan secara berkala juga memberikan penerangan hukum gratis secara daring kepada para lurah dan camat untuk pencegahan agar tidak terjerat dalam perbuatan melawan hukum. Tak perlu harus buat Bimtek, cukup lewat zoom tim Intel Kejari Medan mengadakan penerangan hukum kepada para lurah. 

"Penyululuhan hukum dan penerangan hukum lewat zoom bisa menjangkau banyak orang, dan lewat zoom ini beberapa peserta bisa menyampaikan pertanyaan dan permasalahan yang dihadapi dan dijawab langsung oleh narasumber yang kompeten. Karena, narasumbernya juga bergantian dengan topik yang diusung juga berbeda-beda. Alhamdulilah, apa yang kita buat selama ini memberi manfaat bagi banyak orang," tandasnya.

 

Kajari Medan kEJARI mEDAN nARKOBA jAKSA mASUK sEKOLAH  fAJAR sYAH pUTRA

Bagikan Artikel Ini