Sukoharjo Wujudkan Kemandirian Pangan dengan Modernisasi Pertanian

Petani di Sukoharjo, Jateng, bertabur senyum karena produksi pertaniannya mencapai 7 ton/hektar. Tak heran, kalau Kementan menjadikan pertanian di Sukoharjo ini menjadi role model pertanian di Indonesia.

nasional

Sukoharjo Wujudkan Kemandirian Pangan dengan Modernisasi Pertanian

Sukoharjo role model pertanian padi dengan capai produksi padi 7 ton/hektar.
 

 

SUKOHARJO : Petani di Sukoharjo, Jateng, bertabur senyum karena produksi pertaniannya mencapai 7 ton/hektar. Tak heran, kalau Kementan menjadikan pertanian di Sukoharjo ini menjadi role model pertanian di Indonesia.

Kadis Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno, S.P., M.Si kepada host Bincang Tipis-Tipis, Erman Tale Daulay, saat berada di lahan pertanian Sukoharjo menyampaikan bahwa produksi pertanian mereka di tahun 2023 masih berada di urutan kedua dan di tahun 2024 berada di urutan pertama. Lantas apa rahasianya?

Pertama, terus menjaga dan perluas areal tanam. Sukoharjo ditargetkan oleh Gubernur kepada Bupati seluas 60.255 hektar luas areal panennya sehingga bisa mewujudkan swasembada pangan.

Kedua adalah peningkatan Indeks Pertanaman, artinya sawah yang tadinya hanya panen 2 kali ditingkatkan menjadi 3 kali, bahkan pernah mengalami dalam 14 bulan panen 4 kali.

"Selain meningkatkan Indeks Pertanaman, upaya lainnya yang kita lakukan adalah meningkatkan produktivitas lahan yang ada di Sukoharjo dengan cara mekanisasi. Disini, mulai dari pengolahan tanah, tanam dan panen sudah full mekanisasi. Jangan heran kalau di areal pertanian Sukoharjo menemukan traktor, maupun combine harvester sebagai alat pemanen," katanya.

Untuk masalah pengendalian hama dan penyakit sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan panen dan peningkatan produksi pertanian, di Pemerintah Kabupaten Sukoharjo melalui Bupati telah memfasilitasi petani dengan tiga unit drone  yang digunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit.

Ketika terjadi serangan hama dan penyakit, maka tim drone ini turun langsung ke lapangan membawa obat dan petani tinggal melaporkan saja. Alhamdulillah untuk musim tanam tahun ini hama dan penyakit bisa kendalikan dengan baik.

Kemudian, untuk hama dan penyakit lain seperti tikus dikendalikan secara alami dengan burung hantu dan upaya alami lainnya.

Terkait dengan Instruksi Presiden yang pertama masalah pupuk bersubsidi, Alhamdulilah untuk tiga musim tanam ketersediaan pupuk aman dengan sistem penebusan yang sangat mudah. Masalah pupuk di Sukoharjo aman. Kemudian yang kedua harga gabah yang sejak Maret HPP-nya Rp6500, dari target serapan gabah Bulog di Kabupaten Sukoharjo, hari ini bisa menyerap 500% dari target. Jadi kalau target semula 1.397 ton gabah sudah bisa berproduksi lima kali lipat.

"Ini semua bisa terealisasi berkat kerjasama yang baik seluruh stakeholder, mulai dari petani, TNI lewat Babinsa, PPL dan Dinas Pertanian. Jadi kita memprogramkan panennya kapan dan musim tanamnya kapan," paparnya.

Untuk percepatan produksi pertanian, setelah panen selesai, sawah dialiri air lalu diolah kembali untuk siap tanam. Petani sepakat akhir Mei ini sudah musim tanam secara keseluruhan.

Salah seorang PPL Tuti menyampaikan bahwa untuk mendukung peningkatan produksi pertanian, PPL di lapangan terus berinteraksi dengan petani dan memberikan pemahaman tentang pengolahan tanah dengan mekanisasi, penanaman, pengendalian hama dan penyakit hingga panen.

 

Kabupaten Sukoharjo Sukoharjo Pertanian Panen Meningkat Swasembada Pangan

Bagikan Artikel Ini