Oleh : Halomoan Harahap (Aktivis dan pemerhati sosial masyarakat)
Luas Sumatera Utara adalah sekitar 76 ribu km persegi. Lebih luas dari Jawa Tengah ditambah Jawa Barat yang hanya 66 ribu km persegi.
Oleh : Halomoan Harahap
(Aktivis dan pemerhati sosial masyarakat)
Jarak kota Stabat di Kabupaten Langkat di ujung Sumatera Utara pantai timur ke ujung Sumatera Utara pantai barat yaitu Natal di Kabupaten Mandailing Natal adalah 594 km lebih jauh dari Jakarta ke Jogjakarta yang hanya sejauh 576 km.
Sumatera Utara juga terdiri dari 33 kabupaten kota. Secara umum Sumatera Utara dikelompokan ke beberapa wilayah. Yang juga berpengaruh ke keputusan politik dan ekonomi.
Yaitu Medan. Langkat. Binjai. Deli serdang. Sergai. Batubara. Pematang Siantar. Pusatnya berada di kota Medan.
Pantai timur yaitu Asahan. Tanjung Balai, Labuhanbatu Utara, Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan. Pusatnya di Rantau Prapat.
Daerah Toba yaitu Karo, Dairi, Pakpak, Simalungun, Toba, Samosir, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan. Pusatnya di Balige.
Daerah Pantai Barat yaitu Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan. Padang Lawas Utara, Padang Lawas, Padangsidimpuan dan Mandailing Natal. Pusatnya di kota Padangsidimpuan.
Juga Pulau Nias dan kepulauan yang ada, Nias, Nias Utara, Nias Barat, Nias Selatan, Gunungsitoli. Pusatnya ada di Gunungsitoli.
Pengambilan kebijakan harus berdasarkan wilayah itu, karena wilayah Sumatera Utara yang luas, memiliki kekayaan seni dan budaya yang terdiri dari beragam suku.
Pembagian wilayah itu berdasarkan aspek geografis dan jarak tempuh yang wajar.
Pemerintah pusat dalam hal ini Jakarta, sebagai pengambil keputusan harus paham ini, sehingga kebijakan apapun yang dilakukan bisa komprehensif.
Pemerintah pusat yaitu Jakarta misalnya menteri dalam melakukan kebijakan dan kunjungan, harus paham, bahwa ke Danau Toba saja belum tentu menjawab kebutuhan Sumatera Utara secara keseluruhan, bahwa Sumut tidak hanya Medan dan Danau Toba, tapi juga ada daerah lain.
Kebutuhan masing masing wilayah juga sangat berbeda. Apa yang dibutuhkan masyarakat Natal dipantai barat Sumatera sangat berbeda dengan apa yang dibutuhkan masyarakat Karo misalnya.
Tentunya berbagai kajian strategis sudah banyak dilakukan.
Cukup sudah diskusi-diskusi digelar di berbagai kota. Sekarang saatnya eksekusi sesuai kalimat pak Prabowo Subianto dibeberapa kesempatan.
Kebutuhan rumah sakit rujukan di masing masing wilayah juga sangat mendesak dilakukan agar layanan kesehatan juga cepat diterima oleh masyarakat. Selama ini rumah sakit rujukan hanya ada di Rumah sakit Adam Malik yang ada di Medan, yang sangat jauh dari Panyabungan misalnya.
Sehingga sangat terkendala apabila dibutuhkan layanan kesehatan yang cepat. Misalnya seperti operasi bayi atau cuci darah atau pertolongan serangan jantung dan stroke. Karena jarak tempuh yang jauh, seringkali layanan jadi terlambat.
Jalan tol beserta rel kereta api yang menghubungkan wilayah- wilayah tersebut juga sangat mendesak dilakukan. Dengan adanya jalan tol, konektivitas yang baik, akan mendorong produktivitas ekonomi dan sinergitas yang baik antar wilayah tersebut.
Potensi ekonomi di wilayah masing-masing akan cepat terbuka. Akses pasar, SDM, modal akan dengan cepat mengalir apabila ada jalan tol dan kereta api yang menghubungkan wilayah tersebut.
Demikan juga perguruan tinggi negeri atau politeknik negeri juga amat sangat mendesak, agar pendidikan tidak hanya ke Medan yang sudah sangat padat. Dan daya tampung juga terbatas, sementara anak muda dan lulusan SMA/SMK terus meningkat diwilayah wilayah itu.
Kebutuhan pendidikan bisa disesuaikan dengan karakteritik masing-masing wilayah yang ada di Sumatera Utara.
Politeknik negeri di wilayah Toba bisa diarahkan Politeknik Pariwisawa. Politenik perikanan dan kelautan bisa di Sibolga. Politenik perkebunan sawit dan karet bisa di rantau prapat. Politeknik pertanian dan hortikultura bisa di Padangsidimpuan. Politeknik pertambangan bisa di daerah Tapanuli Selatan. Politeknik pertanian dan kopi daerah Sidikalang.
Sekolah rakyat yang digagas pemerintah, yang sudah mulai dilaksanakan bisa dipilih di pusat wilayah tersebut. Yaitu Medan, Nias, Balige, Rantau Prapat dan Padangsidimpuan.
Pembangunan bandara dengan penerbangan langsung dari Jakarta ke daerah tersebut sangat mendesak dilakukan, agar akses terbuka dan Jakarta bisa melakukan kebijakan bisa lebih tepat sasaran di daerah.
Memandang Sumatera Utara yang luas dan majemuk harus tuntas dilakukan pengambil keputusan di Jakarta. Agar keputusan strategis apapun itu bisa menjawab kebutuhan masyarakat Sumatera Utara secara komprehensif.
Sumatera Utara luas dan majemuk dan Pemerintah pusat harus paham dengan itu.