Bulog Karawang Jaga Ketahanan Pangan, Dari Penyerapan Gabah Hingga Beras Murah

Umar Said, Pincab Bulog Karawang - Jabar

lintasdaerah

Bulog Karawang Jaga Ketahanan Pangan, Dari Penyerapan Gabah Hingga Beras Murah

Pengecer diwajibkan menjual beras SPHP dalam kemasan resmi Bulog, seperti kemasan 5 kilogram.
 

Karawang - Pimpinan Cabang (Pincab) Bulog Karawang, Jawa Barat, Umar Said, menjelaskan tugas utama Bulog dalam menjaga ketahanan pangan, mulai dari penyerapan gabah, penyimpanan stok, hingga penyaluran beras ke masyarakat. Tiga fungsi tersebut saling berkaitan untuk memastikan stabilitas pasokan sekaligus menjaga kesejahteraan petani.
Umar menegaskan bahwa penyerapan gabah dilakukan Bulog atas penugasan pemerintah dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp 6.500 per kilogram untuk gabah kering panen (GKP). "Tujuannya supaya petani mendapatkan harga yang layak dan meningkatkan kesejahteraan petani," ujar Umar Said dalam Bincang Tipis-Tipis yang dipandu host Erman Tale Daulay.
Setelah penyerapan, Bulog memastikan proses penyimpanan dilakukan sesuai prosedur agar kualitas beras tetap terjaga. Umar menyebutkan bahwa terdapat beberapa perawatan rutin seperti fumigasi, spraying dan pengecekan kualitas secara berkala. "Jika diperlukan, kita lakukan reproses sebelum beras disalurkan. Ini untuk memastikan masyarakat mendapatkan beras yang layak konsumsi," katanya.
Terhadap penyaluran, Umar menjelaskan bahwa Bulog saat ini menjalankan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Program tersebut merupakan penugasan pemerintah untuk menyediakan beras dengan harga terjangkau di pasar maupun di luar pasar. Umar menegaskan bahwa mekanisme penjualan SPHP memiliki aturan ketat agar tepat sasaran.
"Pengecer diwajibkan menjual beras SPHP dalam kemasan resmi Bulog, seperti kemasan 5 kilogram. Kemasan tidak boleh diganti dan harus sesuai dengan yang Bulog salurkan," ujarnya. Selain itu, pengecer tidak diperbolehkan memindahkan barang ke toko lain atau mengganti kemasan demi keuntungan lebih.
Umar juga menepis kekhawatiran bahwa petani tergoda memanen gabah yang masih hijau karena adanya kepastian pasar dari Bulog. Ia menegaskan bahwa pihaknya bekerja sama dengan penyuluh pertanian dan Babinsa untuk memberikan edukasi kepada petani agar tetap menjaga kualitas gabah yang dijual.
"Kami harap petani mampu menyajikan gabah yang bisa kami produksi dengan baik sehingga menghasilkan beras yang berkualitas. Karena beras ini untuk masyarakat," ujarnya. Umar menegaskan kembali komitmen Bulog Karawang dalam menjaga stabilitas pangan serta memastikan distribusi beras murah dapat diakses masyarakat secara merata.

Bulog

Bagikan Artikel Ini