JAM-Intel Dukung Ketahanan Pangan Lewat Panen Raya Bawang Merah di Tangerang

JAM-Intel Dukung Ketahanan Pangan Lewat Panen Raya Bawang Merah di Tangerang

yudikatif

JAM-Intel Dukung Ketahanan Pangan Lewat Panen Raya Bawang Merah di Tangerang

Jaksa Agung Muda Intelijen Prof. Dr. Reda Manthovani bersama Forkopimda Tangerang menghadiri panen bawang merah di Desa Sarakan sebagai wujud implementasi Program Jaga Desa yang mendukung ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat.
 

Jaksa Agung Muda Intelijen (JAM Intel) Kejaksaan Agung Prof. Dr. Reda Manthovani, S.H., L.LM., menghadiri panen bawang merah di Desa Sarakan, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, Senin 8 September 2025. Panen tersebut dilaksanakan bersama, Kepala Kejaksaan Tinggi Banten Dr. Siswanto, S.H., M.H., Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid, Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang Dr. Afrillianna Purba, S.H., M.H. dan para petani setempat.

JAM-Intel menegaskan bahwa kehadirannya merupakan bagian dari implementasi Program Jaksa Garda Desa (Jaga Desa) yang digagas Kejaksaan RI. “Melalui Jaga Desa, Kejaksaan tidak hanya hadir dalam penegakan hukum, tetapi juga ikut mendorong pembangunan desa, peningkatan kesadaran hukum, serta pemanfaatan lahan desa untuk ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat,” kata Prof. Reda.

Bupati Tangerang mengapresiasi dukungan Kejaksaan RI. Menurutnya, sinergi ini memperkuat kerja sama antara pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat dalam membangun desa yang maju dan mandiri.

Panen bawang merah di Desa Sarakan merupakan bagian dari kerja sama Pemerintah Kabupaten Tangerang dengan PT Paskomnas Indonesia, PT Pupuk Indonesia (Persero), dan Universitas Telkom. Nota kesepahaman ditandatangani pada 25 Juni 2025 dan diarahkan untuk pemberdayaan lahan desa serta penguatan peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Benih yang digunakan adalah varietas Bima Brebes bantuan Dinas Pertanian Provinsi Banten. Penanaman dilakukan bertahap, yaitu pada 9 Juli 2025 di lahan seluas 0,7 hektare dan 18 Juli 2025 di lahan 0,3 hektare. Setelah 60 hari perawatan, varietas ini dipanen dengan hasil sekitar 5,6 ton bawang merah kering dari lahan 0,7 hektare.

Bawang merah dipilih karena merupakan salah satu komoditas penyumbang inflasi pada kelompok harga bergejolak (volatile food). Keberhasilan panen di tingkat lokal diharapkan dapat membantu menjaga stabilitas pangan nasional.

Bupati Tangerang menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan panen tersebut. “Panen ini bukan hanya tanda keberhasilan para petani, tetapi juga simbol semangat masyarakat dalam mengelola potensi pertanian lokal,” ujarnya.

Tangerang  Jaksa  Agung  Petani Pangan

Bagikan Artikel Ini