Raline Shah
PEMERAN film ‘5 cm’, ‘Surga Yang Tak Dirindukan’, dan ‘99 Cahaya di Langit Eropa’ ini memiliki nama lengkap Raline Rahmat Shah, lebih akrab dipanggil Raline Shah. Namanya sudah tidak asing di jagat hiburan tanah air.
Raline adalah seorang aktris dan model, tokoh masyarakat, dan pengusaha Indonesia keturunan Pakistan, Tionghoa dan Malaysia sertaMelayu Deli, Batak, Sumatra Utara.
Sulung dari tiga bersaudara pasangan Dr. H. Rahmat Shah (anggota DPD RI periode 2009-2014) dan Roseline Abu ini mulai dikenal publik setelah dirinya memenangkan gelar "Putri Favorit Indonesia" di ajang kecantikan Puteri Indonesia 2008, mewakili Provinsi Sumatra Utara.
Dikutip dari Wikipedia, adik sepupu dari Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Sajekshah, ini mengawali perjalanan kariernya di dunia akting dengan membintangi sosok Riani dalam film ‘5 cm’, sebuah film besutan sutradara terkenal Rizal Mantovani. Dalam perannya itu, Raline menjadi satu-satunya perempuan di dalam kisah persahabatan lima sekawan yang ingin menaklukan puncak Gunung Semeru. Dengan memerankan karakter perempuan yang ambisius di film tersebut, Raline kemudian makin dikenal publik sebagai aktris dan dirinya sering terlihat wara-wiri membintangi beberapa film layar lebar ternama Indonesia.
Raline membuktikan kepiawaiannya dalam berakting dengan memenangkan penghargaan di Festival Film Bandung 2015 untuk kategori “Aktris Pendukung Terbaik” atas perannya di film ‘Surga yang Tak Dirindukan’. Raline juga menerima penghargaan Indonesia Box Office Movie Awards 2016 dan nominasi di Festival Film Bandung 2014 dan Festival Film Indonesia 2015. Raline kembali memenangkan penghargaan di Film Box Office Indonesia 2018 atas perannya dalam film ‘Surga yang Tak Dirindukan 2’.
Raline juga gemar mendaki gunung dan telah menaklukkan beberapa puncak gunung, seperti Gunung Rinjani dan Gunung Kilimanjaro. Raline bersama adik dan tiga orang temannya juga telah merambah bisnis kedai kopi dengan membuka KISAKU pada 2019.
Berkat kemampuannya dalam dunia model sejak tahun 2008 baik di kancah nasional maupun internasional serta kepribadian dan citra publiknya yang baik, Raline mampu bekerja sama dengan banyak merek dan perancang busana ternama. Dia dipercaya untuk mewakili Cita Tenun Indonesia pada program Fashion 4 Development (F4D) Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York pada tahun 2012 dan 2013. Citra Tenun Indonesia merupakan asosiasi yang bertujuan melestarikan teknik tenun tradisional Indonesia dan memperkenalkan desainer Indonesia di kancah internasional. Dalam ajang itu, Raline turut berpartisipasi bersama tokoh dan model internasional lainnya, seperti Lily Cole dan Carla Sozzani. Raline juga salah satu perwakilan Asia Tenggara untuk perancang busana Belgia terkemuka, Diane von Furstenberg, yang secara pribadi memilih Raline sebagai ‘brand ambassador’ atas busana rancangannya.
Popularitas perempuan cantik kelahiran Jakarta, 4 April 1985 ini semakin menjulang berkat aktivitas sosial yang digelutinya.
Hidup dibesarkan dengan perhatian melimpah dari kedua orang di dalam lingkungan keluarga serba berkecukupan tak membuat lulusan National University of Singapore ini kehilangan rasa empati pada sesama. Raline pun tampil sebagai sosok yang memiliki wawasan luas dan jiwa sosial yang tinggi.
Ia banyak mendedikasikan diri untuk berbagai hal positif di bidang lingkungan dan kemanusiaan. Terlebih belakangan Raline berperan sebagai sociopreneur dengan mendirikan dua yayasan di bidang sosial, dan kerap menunjukkan sisi aktivis yang menyuarakan kepedulian terhadap lingkungan. Bekerja sama dengan rekan-rekannya, Raline mendirikan Rumah Harapan Indonesia dan Yayasan Tunas Bakti Nusantara.
Tak ayal lagi, Raline Shah semakin dikenal sebagai streotipe artis inspiratif yang memiliki kecantikan, kecerdasan, multitalenta, dan kepedulian terhadap pendidikan serta lingkungan sosial.
Berkelindan dengan itu, Raline pun sangat aktif menyuarakan pemberdayaan bagi kalangan perempuan Indonesia. Dikutip dari goodnewsfromindonesia.id (GNFI) pada Sabtu (23/4/2022), Raline Shah mengungkapkan pandangan dan harapannya terhadap kaum perempuan Indonesia.
Mengaku bahwa ‘safety’ dan ‘security needs’ dirinya sudah terpenuhi dan dari kehidupan juga sudah stabil setelah bertahun-tahun bekerja, ke depan, kata Raline, ia lebih ingin untuk aktualisasi diri saja, apa yang ia bisa berikan kepada masyarakat, keluarga, dan orang banyak.
Raline menyebut, dari kecil atau sejak masih muda ia punya prinsip, hidupnya harus punya tujuan yang jelas untuk apa yang bisa bermanfaat bagi orang banyak. Setidaknya menjadi orang yang punya ‘power’ untuk menyuarakan hal-hal yang memang harus diketahui oleh orang banyak.
Kepada kalangan perempuan dan lingkungan di Indonesia, Raline melambungkan harapan sekaligus pesan khusus.
Menurut Raline, masyarakat Indonesia pintar dan bertalenta, jadi untuk masyarakat khususnya perempuan di Indonesia harus tahu bahwa mereka mampu, mereka bisa, dan boleh untuk menjadi seseorang yang lebih independen.
“Apalagi kalau untuk perempuan memang harus berdaya baik secara ekonomi atau masyarakat dengan melihat kesempatan yang ada, karena lebih dari 50 persen populasi kita kan didominasi perempuan, dan saya yakin perempuan kita bisa,” ungkap Raline Shah.
Kalau ada orang-orang yang melihat dirinya sebagai sosok yang menginspirasi itu bagus, namun bagi Raline, “Sebenarnya orang yang paling menginspirasi adalah diri kita sendiri, karena kita punya potensi besar untuk menjadi apapun. Kita hanya perlu ingat bahwa role (peran) kita gak hanya satu di dunia ini.”