Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi mengapresiasi komitmen PLN dalam mewujudkan lingkungan kerja yang setara dan inklusif melalui berbagai inisiatif strategis.
Jakarta, 1 Mei 2025 – PT PLN (Persero) terus memperkuat komitmennya dalam membangun ekosistem kerja yang mendukung kesetaraan gender dan kepemimpinan perempuan di sektor energi. Hal ini tercermin pada gelaran PLN Gender Summit 2025, di Jakarta, Rabu (30/4) bertajuk Sustainability and Equality yang sejalan dengan semangat Hari Kartini.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi mengapresiasi berbagai inisiatif strategis yang telah dilakukan PLN dalam mendorong transformasi menuju kesetaraan gender dan inklusi sosial. Hal ini selaras dengan asta cita Presiden Republik Indonesia, yaitu pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), sains, teknologi hingga kesetaraan gender.
Suasana Panel Discussion dengan tema “Bias Gender dan Maskulinitas dalam Sektor Ketenagalistrikan” pada acara PLN Gender Summit 2025, di Jakarta, Rabu (30/4).
“PLN sebagai garda terdepan dalam transisi energi Indonesia memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan proses transisi yang berkeadilan. Saya yakin dengan komitmen yang telah ditunjukkan dalam kesetaraan gender, PLN akan mampu menjalankan tanggung jawab ini dengan baik,” ujar Arifah.
Arifah turut mengapresiasi pencapaian PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pertama di Indonesia yang meraih sertifikasi Economic Dividends for Gender Equality (EDGE), sebagai bukti bahwa kesetaraan gender di sektor energi bukanlah hal yang mustahil.
"PLN telah menunjukkan bahwa kesetaraan gender bukan sekadar wacana, melainkan realitas yang dapat diwujudkan melalui kebijakan dan tindakan nyata. Mari kita terinspirasi oleh pencapaian ini dan terus bergerak maju,” tambahnya.
Australian Charge d'Affaires to Indonesia, Gita Kamath, menegaskan pentingnya peran perempuan di posisi kepemimpinan sebagai kunci dalam mendorong terciptanya kesetaraan gender di lingkungan perusahaan.
Sementara itu, Australian Charge d'Affaires to Indonesia, Gita Kamath, juga menyambut baik misi Kementerian BUMN untuk menghadirkan 25% perempuan di posisi kepemimpinan. Ia menilai bahwa peran perempuan di level kepemimpinan sangat krusial dalam mendorong kesetaraan gender di perusahaan, dan hal ini nyata terlihat di tubuh PLN.
“Kami mendengar bahwa PLN telah secara aktif menerapkan kesetaraan gender dan inklusivitas dengan mengedepankan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola melalui peningkatan kepemimpinan perempuan di lingkungan kerja, termasuk mendukung Srikandi PLN untuk dapat berperan lebih aktif,” ujarnya.
Country Director Asian Development Bank (ADB) Indonesia Resident Mission, Jiro Tominaga menyampaikan apresiasi atas kolaborasi erat dengan PLN dalam membangun masa depan energi yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan.
Country Director Asian Development Bank (ADB) Indonesia Resident Mission, Jiro Tominaga mengapresiasi kerja sama strategis yang telah terjalin, berlandaskan kesetaraan, inklusivitas, dan keberlanjutan akan menjadi fondasi utama bagi masa depan energi Indonesia yang tangguh dan berdaya saing.
“ADB merasa sangat bangga dapat mendukung perjalanan ini. Bekerja sama dengan Pemerintah Australia melalui Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) dalam Sustainable Infrastructure Assistance Program (SIAP2), kami tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga membantu membangun institusi yang inklusif dan memberikan nilai sosial serta ekonomi yang berkelanjutan,” tuturnya.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, dalam sambutannya pada acara PLN Gender Summit 2025, di Jakarta, Rabu (30/4) menegaskan bahwa kesetaraan gender bukan sekadar komitmen, tapi telah menjadi bagian dari strategi PLN dalam mendukung agenda transisi energi.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa kesetaraan gender bukan sekadar komitmen, tapi telah menjadi bagian dari strategi perusahaan. Hal ini tercermin dari meningkatnya jumlah perempuan di posisi struktural. Peningkatan ini bukan karena kebijakan kuota, melainkan karena kompetensi dan kinerja yang terbukti mampu mendorong transformasi PLN.
"Kita membangun suatu iklim yang sangat kondusif bagi perempuan untuk tumbuh dan berkembang. Dari awal kita membangun core kompetensi baru, technical skill baru, di mana perempuan menjadi salah satu program utama kami," ujar Darmawan.
Penyerahan plakat sertifikasi Economic Dividends for Gender Equality (EDGE) oleh Australian Charge d'Affaires to Indonesia, Gita Kamath (kedua dari kiri) dan Country Director Asian Development Bank (ADB) Indonesia Resident Mission, Jiro Tominaga (kiri) kepada Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo (kanan) disaksikan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi (kedua dari kanan). Sertifikasi ini mengakui komitmen PLN dalam mendorong keragaman, kesetaraan, dan inklusi di tempat kerja.
Dalam rangka mendukung transisi energi yang berkelanjutan, PLN terus meningkatkan pelatihan bagi perempuan untuk menguasai kompetensi inti dan teknologi masa depan.
“Kami menyatakan bahwa sustainability dan equality kini menjadi bagian dari strategi utama kami. Jika di masa lalu, fokus PLN hanya pada penyediaan listrik, di mana energi berbasis fosil. Kini kami beralih ke energi terbarukan. Sustainability menjadi strategi, namun equality adalah jiwa PLN agar menjadi lebih tangguh,” pungkas Darmawan.