Pembangkit panel surya. (dok. PLN)
Tekad itu dimanifestasikan Nusa Daya dengan memperkuat infrastruktur kelistrikan di wilayah Tengah dan Timur Indonesia. Upaya ini dilakukan melalui pembangunan pembangkit baru, khususnya EBT <10 MW, Battery Energy Storage System (BESS), revitalisasi unit eksisting, serta pengembangan sistem distribusi dan transmisi di wilayah kepulauan.
Fokus utamanya diarahkan pada integrasi pembangkit berbasis energi baru terbarukan (PLTS, PLTB, dan hybrid diesel–BESS) untuk mendukung pemerataan dan ketahanan energi nasional.
Tak sekadar merata secara fisik, Nusa Daya berupaya menjaga keandalan dengan menerapkan preventive dan predictive maintenance, peningkatan load management, serta penggunaan Reserve Margin Bergerak (RMB) 10 MW berbasis ICT untuk mendukung sistem kelistrikan di wilayah terpencil. Selain itu, penguatan command center digital guna memudahkan pemantauan keandalan pasokan secara real time.

PLN Nusa Daya juga mengembangkan teknologi digitalisasi operasi, smart grid, dan sistem monitoring berbasis IoT untuk mempermudah kontrol jaringan di wilayah luas dan kepulauan. Pengembangan micro grid serta hybrid energy management system juga menjadi prioritas untuk memperkuat ketahanan energi di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
Berikutnya, pengembangan teknologi storage berupa Battery Energy Storage System dengan metode ground mounted ataupun mobile. Penerapan teknologi fuel cell sebagai pembangkit yang menggunakan green hydrogen untuk sistem-sistem kelistrikan isolated.
Sementara untuk memastikan keberlanjutan bisnis, efisiensi dilakukan melalui digital operation, asset optimization, konsolidasi pengadaan material, serta inovasi model bisnis Beyond kWh, seperti ND EcoCharge (EV Home Charging) dan jasa manajemen aset kelistrikan. Investasi diarahkan pada proyek-proyek berkelanjutan yang mendukung transisi energi hijau.

Bagi PLN Nusa Daya, faktor sumber daya manusia menjadi pilar penting. Konsisten membangun kompetensi SDM melalui program Digital Upskilling, sertifikasi K3, dan pelatihan Operational Excellence. Budaya keselamatan diterapkan melalui kampanye “Aku Jago” yang menanamkan nilai Jujur, Amanah, Gesit, dan Optimis dalam setiap aktivitas operasional.
Berbagai upaya itu tentu tidak lepas dari sejumlah tantangan. Tantangan utama adalah menyeimbangkan keandalan pasokan dengan percepatan penggunaan energi bersih. Nusa Daya menjawabnya melalui inisiatif dekarbonisasi, peningkatan efisiensi pembangkit, serta pengembangan proyek hybrid renewable untuk mendukung target Net Zero Emission 2060.
PLN Nusa Daya juga berpegang pada sejumlah indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, bahwa keberhasilan diukur melalui peningkatan keandalan pasokan listrik (SAIDI-SAIFI), pertumbuhan kontrak dan pendapatan berkelanjutan, kepuasan pelanggan, efisiensi operasional, serta capaian kinerja keuangan dan tata kelola perusahaan (GCG) yang semakin baik.
Hal lai yang tidak kalah pentingnya bagi PLN Nusa Daya adalah kontribusi pada pengembangan masyarakat sekitar dalam rangka Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Melalui program TJSL PLN Nusa Daya berfokus pada pemberdayaan masyarakat lokal, elektrifikasi pedesaan, bantuan pendidikan, dan program lingkungan, seperti penghijauan serta pengelolaan energi berbasis komunitas. Prinsip keberlanjutan diterapkan agar manfaat ekonomi dan sosial dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat sekitar unit kerja.