H. Maradaman Harahap
Hari Sabtu tanggal 19 April 2025 bertepatan dengan 20 Syawal 1446 H, masyarakat Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) melaksanakan Halal Bi Halal (HBH) di Auditorium Gedung Manggala Wanabakti Kementerian Kehutanan Jakarta dihadiri ribuan masyarakat Tapanuli Bagian Selatan yang ada di Jakarta, Bogor Depok, Bekasi dan sekitarnya. Acara berlangsung cukup meriah dalam suasana kekeluargaan dan riang gembira dengan hiburan dan kesenian daerah diiringi Gordang Sembilan.
Catatan : H. Maradaman Harahap
(Putera Asli Padang Lawas Utara tinggal di Jakarta)
Selain dihadiri oleh ribuan masyarakat dan beberapa tokoh nasional yang berasal dari Tapanuli Bagian Selatan sehingga Ustadz Syamsul Arifin Nababan dalam ceramahnya mengatakan baru pertama kali ini menyaksikan banyaknya masyarakat yang hadir dalam acara Halal Bi Halal.
Dan yang paling Istimewa dalam acara tersebut adalah hadirnya Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono dan isterinya Annisa Pohan serta beberapa Bupati/Wakil Bupati dan Walikota se Tabagsel.
Namun sangat disayangkan Bupati/Wakil Bupati Padang Lawas Utara tidak hadir dalam acara tersebut. Dalam sambutan sekaligus pengarahannya Meko IPK Agus Harimukti Yudhoyono menyampaikan “akan mendorong pembangunan ke wilayah Tapanuli Bagian Selatan bahkan ia menyiapkan karpet merah kepada para bupati dan tokoh Masyarakat Tabagsel kalau nanti ada kesempatan bisa datang ke kantor saya untuk kita sama-sama diskusikan Pembangunan jalan, termasuk bendungan dan irigasi untuk mengairi pertanian kita, karena kita ingin mencapai swasembada pangan termasuk swasembada energi”.
Momen yang begitu penting terutama bagi pejabat di daerah kabupaten Tapanuli Bagian Selatan (TABAGSEL) dalam rangka pembangunan wilayah termasuk Padang Lawas Utara mendapat arahan langsug dan perhatian dari Menko IPK yang belum tentu bisa bertemu dengan beliau meskipun sudah dipersilahkan datang ke kantornya tapi sungguh disayangkan bupati atau wakil bupati Padang Lawas Utara tidak hadir dalam acara penting tersebut bahkan kami tidak mendengar ada pejabat Paluta yang hadir.
Masyarakat Padang Lawas Utara yang ada di Jakarta dan sekitarnya yang sempat menghadiri acara tersebut bertanya-tanya apa gerangan yang terjadi dengan bupati atau wakil bupati Padang Lawas Utara sehingga tidak hadir dalam acara tersebut meskipun HBH bukan merupakan acara resmi kenegaraan padahal bupati dan walikota dari 4 (empat) daerah semuanya hadir yang tentu saja beliau-beliau tersebut menyempatkan waktu selain menghadiri acara HBH juga bertemu dengan masyarakat yang berasal dari daerah masing-masing, terutama para bupati dan walikota bisa bertemu dan berdialog langsung dengan Menko IPK bahkan bisa satu panggung dalam acara tor tor raja-raja yang dikemas panitia.
Masyarakat yang berasal dari Padang Lawas Utara yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya berharap kiranya ketidak hadiran bapak bupati dan wakil bupati bukan karena sengaja atau abai dari undangan panitia tetapi karena memang benar-benar ada kegiatan dinas yang tidak bisa ditinggalkan. Kami berharap suatu saat nanti bapak bupati atau wakil bupati dapat bertemu dan bertatap muka dengan tokoh/masyarakat yang ada di Jakarta dan sekitarnya untuk mendiskusikan beberapa hal penting dalam membangun Padang Lawas Utara yang sama-sama kita cintai.
Kami sangat sedih menyimak sambutan yang disampaikan oleh Ketua Panitia Halal Bi Halal Bapak Ongku Parmonangan Hasibuan (mantan bupati Tapanuli Selatan) yang menyebutkan bahwa daerah Tabagsel jauh ketinggalan dari daerah lain seperti Tapanuli Bagian Utara maupun Timur Sumatera Utara, demikian juga dengan propinsi tetangga seperti Kepulauan Riau dan Sumatera Barat, pembangunan Tabagsel jauh tertinggal. Kita seolah sebagai daerah terpencil di ujung pulau Sumatera. Hal itu diamini juga oleh Mulia P Nasution (mantan Sekjen Kementerian Keuangan) selaku Ketua Forum Komunitas Lintas Parsadaan Masyarakat Tabagsel.
Oleh karena itu kami merasa terpanggil untuk ikut berkontribusi pemikiran dalam rangka membangun Padang Lawas Utara supaya lebih maju dan bermartabat sehingga tidak tergolong lagi daerah tertinggal di Sumatera Utara. Semoga.