Dapat Dukungan Penuh Kementan, Jabar Tempuh Berbagai Terobosan untuk Wujudkan Kemandirian Pangan

Panen Padi

nasional

Dapat Dukungan Penuh Kementan, Jabar Tempuh Berbagai Terobosan untuk Wujudkan Kemandirian Pangan

Jajaran Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura di wilayah Jawa Barat totalitas di lapangan untuk sukseskan program Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto
 

 

JAKARTA - Jajaran Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura di wilayah Jawa Barat totalitas di lapangan untuk sukseskan program Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto, terutama butir kedua untuk mewujudkan kemandirian pangan. Direktur Serealia, Ditjen Tanaman Pangan Kementan, Abdul Roni Angkat yang menjadi Pj wilayah Jabar membangun supertim, bukan superman. Hasilnya, pada subround 1 (Januari-April), produksi naik 1 juta ton.

Secara berkesinambungan,  Roni Angkat melaksanakan evaluasi capaian Luas Tambah Tanaman (LTT) Padi, seperti di wilayah Kecamatan Caringin, Bungbulang, Talegong, Cisewu, Pakenjeng dan Pamulihan, Garut.

Belum lama ini, Roni mengadakan Kegiatan di daerah tersebut untuk menyampaikan strategi LLT dengan peserta Kepala UPT Wilayah XIII, XIV Dan XV, Koordinator Penyuluh Kecamatan Caringin, Cisewu, Talegong, Bungbulang, Pakenjeng Dan Pamulihan.

Narasumber Dari Kegiatan ini selain  Roni Angkat, juga Ka Balai PMTP, Edi Sasmita Dan Kepala Bidang Sarana TPHP Distan Garut, Ardhy Firdian.


Upaya yang dilakukan Kementerian Pertanian dalam mewujudkan kemandirian pangan sesuai dengan Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto, Kepala Dinas Pertanian Tanman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat Dadan Hidayat menfukung penuh dengan melakukan berbagai terobosan untuk mewujudkan hal tersebut.

Abdul Roni Angkat saat panen jagung bersama Bupati Garut dan Gubernur Jabar

Kata Dadan,   untuk meningkatkan hasil produksi pertanian, pihaknya menempuh cara dengan mengintesifkan lahan pertanian yang ada dan menyuburkan kembali lahan pertanian di Jabar. Sebab hasil penelitian dan pengembangan (Litbang) menyatakan bahwa lahan pertanian di Jabar sudah tidak subur sehingga upaya yang  dilakukan adalah mengintesifikasi dan menyuburkan tanah tersebut.

Lebih lanjut Dadan menyampaikan, upaya lainnya adalah dengan sistem pompanisasi dalam pengadaan sumber air bagi tanaman pertanian. Artinya, lahan pertanian yang tadinya hanya IP 100, bisa 200 dan 300. Kemudian lahan yang semula menghasikan 5 ton/ hektar, dengan upaya-upaya ini bisa meningkat menjadi  7 ton/hektar.

"Kenapa hal itu harus dilakukan? Karena di Jabar sudah terjadi stagnasi produksi, dimana produksi yang kita peroleh itu hanya di kisaran 5,6 sampai 5,8 per hektar dengan kondisi tanah yang kurang subur berdasarkan hasil penelitian dari Litbang," jelas Dadan.

Nah, dengan kepemimpinan Gubernur JabarbKang Dedi Mulyadi (yang akrab disapa KDM), sejak tahun 2025 ini akan dikembangkan pertanian organik di mana pemerintah nantinya akan membantu petani memperoleh pupuk cair.

"Mudah-mudahan anggarannya itu terealisasi dan minimal 5 % secara bertahap tingkat kesuburan tanahnya bisa kita perbaiki," tandasnya.

Upaya lainnya yang dilakukan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Jabar adalah bagaimana merekrut tenaga penyuluh pertanian lapangan yang kita sebut tenaga bantu penyuluh pertanian daerah. Tidak hanya itu, kita juga memaksimalkan peningkatan produksi dengan merekrut tenaga harian lepas (THL) untuk UPT yang kemudian berkembang dan mereka menjadi pegawai P3K di UPT Pertanian Tanaman Pangan yang jumlahnya mencapai 387 orang.

"Karena, ternyata anomali iklim ekstrim sangat berpengaruh kepada kebencanaan, yaitu bisa kebanjiran, kekeringan serta serangan hama dan penyakit," paparnya.

Abdul Roni Angkat (kiri) saat menyampaikan strategi Luas Tambah Tanam di Garut, Jabar

Keberaaan tenaga harian lepas sebagai pendamping bagi petani dalam mengusahakan usaha taninya sangat berperan dalam meningkatkan hasil produksi pertanian ke depan.

Ia menambahkan, upaya lainnya yang dilakukan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Jabar adalah memanfaatkan lahan-lahan tidur yang tidak dimanfaatkan untuk produksi tanaman pangan. Lahan-lahan seperti ini bisa dianami ldengan tanaman padi gogo, sementara lahan lain yang di areal tersebut ada tanaman lain dengan sistem pertanian tanaman tumpang sisip, bisa jagung, padi gogo atau tanaman kedelai.

Sementara  Kabid Tanaman Pangan,  Dani Dayawiguna menyampaikan untuk periode panen dari Januari sampai April 2025 berdasarkan rilis dari BPS pada akhir Maret kemarin produksinya meningkat dibandingkan dengan tahun 2024 pada periode yang sama, yaitu sekitar 1 juta ton. Pada tahun 2024 produksinya meningkat 2,4 juta ton dan untuk tahun 2025 ini proyeksinya 3,3 juta ton.

"Artinya, peningkatan ini dalam upaya mendukung swasembada pangan yang dicanangkan oleh Bapak Presiden RI Prabowo Subianto. Kita pun bersinergi dengan stakeholder hingga tingkat kabupaten/kota yang membidangi pertanian. Dengan dukungan  Direktorat Serealia, antara lain bantuan benih dalam rangka upaya meningkatkan produksi dan produktivitas padi di Jawa Barat," paparnya.

Dadan Hidayat, Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Jabar

Lebih lanjut Dani menyampaikan bahwa dukungan dari Direktorat Serealia yang sering turun ke lapangan, khususnya Jawa Barat diharapkan dapat lebih meningkatkan hasil produksi pertanian ke depan.

Tak hanya Dani Dayawiguna yang punya harapan untuk mewujudkan ketahanan pangan di Jabar, Kabid Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Garut, Ardhy Firdian juga menyampaikan totalitasnya untuk swasembada pangan.

Langkah pertama yang dilakukan untuk mendukung kemandirian pangan, hal pertama yang dilakukan adalah mengoptimalkan sawah yang ada di Kabupaten Garut terutama dalam meningkatkan hasil produksinya sesuai dengan dukungan dan supporting dari Kementerian Pertanian, misal dari Direktorat Serealia.

"Alhamdulilah, sejak tahun 2024 kemarin kita banyak mendapatkan dukungan dan program mulai dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Direktorat lainnya dengan harapan dapat meningkatkan capaian kinerja sehingga bisa memenuhi target yang diprogramkan Kementerian Pertanian," paparnya.

Program-program dari Kementan tersebut berdampak positif terhadap peningkatkan kinerja, dimana pada periode yang sama pada tahun sebelumnya ada peningkatan.

Untuk memaksimalkan program-program yang dilaksanakan, tim dari Kementerian Pertanian kerap turun ke lapangan untuk memastikan apakah program yang dicanangkan berjalan sesuai dengan harapan.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Karawang, Nani Dwi Astuti juga menyampaikan harapannya untuk mewujudkan kemandirian pangan.

Menurut Nani Dwi Astuti, Kabupaten Karawang sebagai penghasil padi kedua terbesar setelah Indramayu, tentu saja selalu dituntut untuk selalu  meningkatkan hasil produksi pertanian sesuai dengan programnya Presiden Prabowo.

Ada banyak langkah yang dilakukan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Karawang dalam meningkatkan hasil pertanian, salahsatunya adalah bersinergi dengan Kementerian Pertanian dan juga dengan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikulturan Provinsi Jabar. Harus seiring sejalan untuk mewujudkan lebih cepat swasembada pangan.

"Dukungan untuk meningkatkan hasil produksi adalah dengan adanya bantuan benih bersertifikat, terutama pada saat efisiensi anggaran seperti sekarang ini. Bantuan benih dari Direktorat Serealia sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan bantuan tersebut sangat besar manfaatnya, terutama untuk jenis benih bersertifikat," kata Nani,

Harapan dan terobosan yang dilakukan Kementerian Pertanian dan disambut oleh Dinas Pertanian tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota akan mempercepat terwujudnya kemandirian pangan.

Jawa Barat Pemkab Garut Karawang Pertanian Kementan Ditektur Serealia

Bagikan Artikel Ini