Program “Dosen Pulang Kampung” diharapkan dapat menjadi model yang dapat diterapkan di berbagai daerah lainnya, sehingga lebih banyak lagi masyarakat yang merasakan manfaat dari inovasi dan teknologi yang dikembangkan oleh IPB University
JAKARTA-IPB University kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan pertanian, perikanan dan peternakan di Indonesia melalui program “Dosen Pulang Kampung” Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim IPB. Tapanuli Selatan menjadi salah satu lokasi kegiatan tepatnya di Pondok Pesantren Al-Hijrah, Bintuju. Sebanyak 48 peserta yang terdiri dari petani ikan dan peternak ayam mengikuti kegiatan ini.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan usaha agromaritim berbasis inovasi pakan dan lingkungan berkelanjutan.
Adapun topik pembahasan yang dipaparkan terdiri dari tiga topik yaitu pengenalan penyakit ikan dan ayam oleh Nor Jannah, SKH, pembuatan ecoenzym oleh Dr. drh. Safika, M.Kes, serta inovasi pakan ayam dan ikan oleh Dr. drh. Rahmat Hidayat, M.Si, M.H.
“Program “Dosen Pulang Kampung” diharapkan dapat menjadi model yang dapat diterapkan di berbagai daerah lainnya, sehingga lebih banyak lagi masyarakat yang merasakan manfaat dari inovasi dan teknologi yang dikembangkan oleh IPB University,” kata Dr. drh. Rahmat Hidayat, M.Si yang bertindak sebagai Ketua Tim.
Kegiatan yang berlangsung, Kamis (4/7/2024) berjalan dengan lancar dan penuh semangat. Ustadz Azam Marpaung, M.Si Pimpinan Pesantren Alhijrah Bintuju Tapanuli Selatan sebagai mitra kegiatan bersama PT Nusantara Namora Balampa mengaku sangat terbantu dengan jejaring IPB dan alumninya.
“Peternak ayam dan ikan akan terbantu atas informasi dan praktik yang diberikan, serta berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk mendukung kemajuan pertanian, perikanan dan peternakan di Indonesia,” kata Azam Marpaung.
Turut hadir pengurus alumni IPB DPC Padangsidimpuan Tapanuli Selatan Dr. Rasmita Adelina Harahap, SP, M.Si (Dosen UGN) yang menyambut baik kegiatan ini dan berharap dapat bersama-sama melakukan kegiatan lainnya.