Abdullah Rasyid, Staf Khusus Menteri Imipas bersama Erman Tale Daulay
Triasinfo - Jakarta, Lapas-Lapas di Indonesia sedang berubah. Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (IMIPAS) meluncurkan program transformasi untuk mengubah lembaga pemasyarakatan menjadi pusat pembinaan dan pemberdayaan warga binaan.
"Dari tempat pemenjaraan menjadi tempat pembinaan," kata Staf Khusus Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Abdullah Rasyid dalam program Bincang Tipis-Tipis di chanel Youtube, Tale Trias Info, dipandu host Erman Tale Daulay.
Program ini bertujuan untuk memberikan kegiatan produktif bagi warga binaan, seperti pertanian, perikanan, dan kerajinan.
Di Lapas Nusa Kambangan, warga binaan mengelola perkebunan anggur, sawah, peternakan sapi dan domba, hingga tambak udang. Mereka juga mendapat pelatihan membuat conblock dan konveksi pakaian. Hasil kerja mereka dijual, dan uangnya ditabung untuk modal usaha setelah bebas.
Transformasi ini berhasil mengubah suasana Lapas menjadi lebih produktif dan manusiawi. Tingkat kejenuhan dan potensi kekerasan menurun drastis. Warga binaan lebih fokus bekerja dan berkreasi.
IMIPAS juga mengembangkan produk unggulan daerah, seperti batik khas Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta kerajinan cukli di Lombok Barat. Fasilitas Lapas juga rencana diperbarui, dengan pemindahan Lapas lama ke lokasi baru yang lebih luas dan layak.
"Ini adalah terobosan besar dalam reformasi sistem pemasyarakatan nasional," kata Guru Besar Hukum Universitas Indonesia, Prof Harkristuti Harkrisnowo.
Dengan program ini, Lapas bukan lagi identik dengan hukuman dan keterasingan, tapi tempat pembinaan, pendidikan, dan pemberdayaan. Warga binaan diharapkan keluar dari Lapas sebagai pribadi baru yang produktif dan bermanfaat bagi masyarakat.