Ketua Umum Hamsiruddin RCM Siregar saat menyampaikan pidato sambutan acara pengukuhan pengurus ParPaluta
Pengukuhan Pengurus ParPaluta 2025-2030, Hamsiruddin RCM Siregar Kobarkan Semangat Melestarikan "Dalihan Na Tolu"
"Kearifan lokal benteng sosial yang kuat dalam menjaga tatanan bermasyarakat," kata Hamsiruddin RCM Siregar, Ketua Umum ParPaluta.
Ruangan penuh aula kantor Kemenag Jakarta Timur bertabur senyum pada Minggu 10 Agustus 2025. Wajah-wajah ceria tuan rumah dan para tamu undangan menghadiri pelantikan paguyuban daerah, DPP Parsadaan Padang Lawas Utara (ParPaluta), Jakarta, Jabar dan Banten. Tepuk tangan membahana ketika nama Hamsiruddin RCM Siregar diminta naik ke panggung untuk menyampaikan pidato sambutan sebagai Ketua Umum. Suasana yang penuh semangat dan antusiasme ini menjadi awal yang baik bagi ParPaluta dalam menjalankan misinya pada periode kedua ini.
Dalam sambutannya, Hamsiruddin menyampaikan untuk menjaga warisan leluhur, paguyuban daerah seperti ParPaluta ini menjadi wadah berhimpun yang sangat penting. Kehadiran ParPaluta tidak hanya sebagai simbol pelestarian adat istiadat Paluta, tetapi juga sebagai inspirasi bagi masyarakat lainnya.
Hamsiruddin Siregar, Ketua Umum ParPaluta periode kedua ini menekankan pentingnya melestarikan adat istiadat Paluta yang termaktub dalam "Dalihan Na Tolu". Ia menyampaikan rasa syukur atas karunia Allah SWT dimana ParPaluta tetap eksis dan mengungkapkan rasa bangganya pada pengurus dan anggota ParPaluta yang telah menunjukkan partisipasi dengan trend positif.
Hamsiruddin juga menyoroti kepedulian yang kuat di antara anggota ParPaluta, terutama ketika ada hajat dan kedukaan. "Itte di siriaon, tangi di siluluton" menjadi pedoman bagi mereka, yaitu peka terhadap kabar duka dan menghadiri hajat pesta ketika diundang. Semangat tolong-menolong dan saling membesarkan menjadi inti dari kearifan lokal ini.
Dengan demikian, ParPaluta boleh jadi mengilhami masyarakat lainnya dalam melestarikan adat istiadat dan membangun kebersamaan yang kuat. Melalui kepemimpinan Hamsiruddin Siregar, ParPaluta akan terus berjuang untuk memajukan Paluta dan melestarikan warisan leluhur, seperti tema acara Menuju Kejayaan Paluta.
Sementara itu, Waketum I ParPaluta, Akhmad Gojali Harahap, yang juga memberi sambutan mewakili organisasi Parsadaan mengingatkan pada semua jajaran ParPaluta bahwa ada beban moral yang berlabuh di pundak bersama. Kata Gojali, setidaknya, ada 19 Parsadaan dan tokoh masyarakat lainnya yang menghadiri acara pelantikan ini. Itu artinya ada harapan besar agar ParPaluta memberikan manfaat pada khalayak luas. Gojali menyitir ucapan rekannya dari Perkumpulan Siregar, M. Kahfi Siregar bahwa ParPaluta paling eksis sebagai organisasi kedaerahan di Tabagsel. Karena itu semua kekuatan yang ada harus dikolaborasikan.
Gojali aktif menggalang lintas generasi warga Paluta di Jakarta, Jabar, dan Banten untuk turut melestarikan kearifan lokal. Sebagai mantan Seken PB PMII, Gojali turun gunung untuk memastikan bahwa warisan budaya Paluta tidak hilang digerus zaman. Semboyan "Aek lalu, batu so" menjadi pedoman bagi Gojali, yang berarti era boleh modern, tetapi kearifan lokal tetap terjaga.
Maradaman Harahap selaku Dewan Pembina ParPaluta menyampaikan rasa bangga pada perkumpulan ini. Karena visi ParPaluta tak hanya di atas kertas. Maradaman menunjuk falsafah, "Manjappal tu balian, mangalngei tu bagasan. Artinya berkarier di perantauan, berbagi ke kampung halaman. Dan ini terbukti sudah dijalankan ParPaluta.
Ketua Panitia Acara Pengukuhan, Hotmar TR Siregar, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terlaksananya acara ini. Ia juga meminta maaf jika ada kesalahan dan kurang berkenan.
Alfian Rusdi Hasibuan, Ketua Umum Parpajul yang bernaung di bawah ParPaluta mengungkapkan, semangat saling tolong-menolong dan saling membesarkan, atau falsafah Tappal Marsipagodangan, Udut Marsipaginjangan" merupakan ruh dari perkumpulan ini.
Baca Juga :
Terkini
