Doc Istimewa
Mengusung visi "To be Top 10% NERC Green and Smart Coal Fired Power Plant", PLN UIK Tanjung Jati B berkomitmen untuk menjadi bagian dari 10% terbaik pembangkit listrik dunia dalam keandalan operasional, efisiensi energi, serta penerapan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI). Menurut General Manager PLN UIK Tanjung Jati B, Dony Ocniza, transformasi menuju pembangkit yang lebih hijau dan cerdas ini merupakan langkah strategis dalam mendukung kebijakan Net Zero Emission (NZE) serta meningkatkan efisiensi operasional melalui teknologi digital.
"Kami terus berupaya untuk meningkatkan keandalan pembangkit dengan standar kelas dunia, sekaligus memastikan bahwa operasional kami semakin ramah lingkungan dan berbasis teknologi mutakhir," ujar Dony dalam keterangan tertulisnya kepada Trias belum lama ini. PLN UIK Tanjung Jati B menerapkan teknologi Supercritical dan Ultra-Supercritical dalam sistem pembakarannya. Teknologi ini memungkinkan pembakaran batu bara pada suhu dan tekanan yang lebih tinggi, sehingga menghasilkan efisiensi termal yang lebih baik dan emisi yang lebih rendah.
Doc Istimewa
Selain itu, sistem Zero Liquid Discharge (ZLD) juga diterapkan untuk mendaur ulang air limbah, sehingga tidak ada air limbah yang dibuang ke lingkungan. Inovasi ini membantu menghemat air sekaligus menjaga ekosistem sekitar pembangkit. Sebagai pembangkit listrik cerdas (Smart Coal Fired Power Plant), PLN UIK Tanjung Jati B telah mengadopsi teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi operasional. Beberapa sistem canggih yang diterapkan antara lain, SCADA & DCS (Supervisory Control and Data Acquisition & Distributed Control System). Sistem ini memungkinkan pemantauan dan kontrol operasional secara otomatis serta real-time, sehingga anomali dapat dideteksi lebih cepat dan efisiensi proses pembakaran dapat dioptimalkan.
Selain itu juga diadopsi, Artificial Intelligence (AI) dalam Pemeliharaan dan Operasi. Dengan AI yang mampu menganalisis data lebih cepat untuk meminimalisir risiko gangguan operasional dan meningkatkan prediksi pemeliharaan mesin. "Digitalisasi dan AI memungkinkan kami untuk lebih responsif dalam mengelola pembangkit, mengurangi downtime, serta meningkatkan efisiensi secara keseluruhan," jelas Dony.
Sebagai sumber energi utama, pengelolaan batu bara di PLN UIK Tanjung Jati B dilakukan dengan sistem yang ketat dan terintegrasi. Misalnya saja untuk prosespengadaan dan penerimaan batu bara. Dilakukan melalui perencanaan secara tahunan, triwulanan, dan bulanan, memastikan stok selalu di atas 20 hari operasi. Selain itu juga dilakukan koordinasi rutin dengan PLN Energi Primer Indonesia untuk membuka peluang sumber tambang baru yang lebih efisien, termasuk pemantauan pengiriman dilakukan secara ketat untuk mencegah keterlambatan pasokan dan menghindari penalti keterlambatan pengiriman.
Dony Ocniza, General Manager PLN UIK Tanjung Jati B.
"Dengan manajemen stok yang baik, kami bisa memastikan operasional tetap aman meskipun menghadapi cuaca buruk atau kendala pengiriman," kata Dony. PLN UIK Tanjung Jati B juga mengedepankan keselamatan dan kepatuhan terhadap regulasi nasional maupun internasional, dengan mengacu pada, Permenaker No. 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen K3 (SMK3). Selain itu acuannya juga fokus pada Permen ESDM No. 10 Tahun 2021 tentang Keselamatan Ketenagalistrikan dan ISO 45001 dalam prosedur penanganan keadaan darurat dan kontinuitas bisnis.
Penilaian SMK3 PLN UIK Tanjung Jati B telah mencapai kategori lanjutan dengan nilai di atas 90, menegaskan bahwa standar keselamatan telah diterapkan secara optimal di seluruh tingkatan perusahaan."Kami memastikan seluruh personel, mulai dari pimpinan hingga operator di lapangan, memiliki kompetensi tinggi dalam menjaga keselamatan kerja dan ketenagalistrikan," tambahnya.
PLN UIK Tanjung Jati B juga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui berbagai program sertifikasi dan pelatihan. Mapping kompetensi dan sertifikasi pegawai telah dilakukan pada 2024, dan pelaksanaan sertifikasi akan dilakukan pada 2025. Termasuk digelarnya Program pelatihan berbasis keamanan kerja dan operasional pembangkit untuk meningkatkan kesiapan pegawai dalam menghadapi tantangan industri tenaga listrik. "SDM yang kompeten adalah aset utama kami. Oleh karena itu, kami terus berinvestasi dalam peningkatan keahlian pegawai agar siap menghadapi perubahan teknologi dan regulasi di masa depan," ujar Dony.