Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda, Asli Nuryadin
SAMARINDA-Di tengah situasi dan kondisi saat ini, dimana teknologi sudah semakin merasuki generasi muda dengan mudahnya mendapatkan informasi dan mengirimkan informasi. Menyikapi hal ini perlu cegah dini dengan mengingatkan agar cakap bermedsos.
Sebab, keresahan yang mencuat belakangan ini adalah perilaku bulying lewat media sosial, penyebaran berita bohong (hoax), pornografi dan Narkoba.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda, Asli Nuryadin, kerjasama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kejaksaan Negeri Samarinda yang terjalin selama ini telah menggelar beberapa kegiatan yang tujuannya untuk memberikan pemahaman terkait hukum kepada peserta didik.
"Program Duta Pelajar Sadar Hukum yang digelar bekerjasama dengan Kejaksaan sangat positif. Kemudian dalam kegiatan rutin Dinas Pendidikan Kota Samarinda juga selalu melibatkan Kejari Samarinda untuk memberikan materi terkait pengenalan hukum," katanya.
Jumlah murid yang ada di Kota Samarinda ini, diluar SMA dan SMK mencapai 134 ribu, jadi kalau kita segmenkan di SMP itu ada sekitar 33 ribu, dan di SD itu ada sekitar 81 ribuan. Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan dan edukasi hukum dari Adhyaksa ini bisa memberikan pemahaman kepada peserta didik.
"Pemahaman dan edukasi terkait bulying, Narkoba, pornografi serta etika bermedia sosial perlu diberikan kepada generasi muda kita. Hal-hal negatif yang merugikan masa depan generasi muda harus diwaspadai," tandasnya.
Selain pentingnya peningkatan intelektual, kata Asli Nuryadin penguatan karakter peserta didik juga sangat penting. Antara lain memperbanyak penguatan kreativitas siswa antara lain dengan mengikuti lomba Gala Siswa Indonesia, Samarinda itu masuk Juara II seluruh Indonesia.
"Jadi semakin banyak siswa yang mengikuti kegiatan kreatif semakin sedikit peluang siswa untuk memikirkan hal-hal negatif yang merugikan diri sendiri. Kita tidak bisa hidup sendiri, kita harus saling mengisi antara yang satu dengan yang lain," tandasnya.
Itu sebabnya, tambah Asli Nuryadin peserta didik di Kota Samarinda selalu kita tanamkan untuk saling menghargai, menjunjung tinggi keberagaman (humanisme dan pluralisme). Peserta didik selalu kita ajak untuk tidak membeda-bedakan antara yang satu dengan yang lain.
"Semangat kebersamaan dalam keberagaman itu selalu kita tanamkan, karena dalam situasi tertentu ada waktunya kita harus meminta bantuan kepada orang lain," tegasnya.