Target Mentan Akan Produksi Beras  Didukung Penuh KUR Pertanian

Direktur Pembiayaan Ditjen PSP Kementan, Indah Megawati

eksekutif

Target Mentan Akan Produksi Beras  Didukung Penuh KUR Pertanian

Direktorat Pembiayaan Ditjen PSP Kementan berupaya total membantu permodalan usaha pertanian lewat KUR seiring dengan target Mentan akan produktivitas beras sebanyak 37,65 juta ton .
 

 

 

TRIASINFO, JAKARTADirektur Pembiayaan Ditjen PSP Kementan, Indah Megawati, dalam menjawab pertanyaan bagaimana strategi pembiayaan ke depan, mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah berupaya menyesuaikan diri kinerja direktorat pembiayaan dengan target Menteri Pertanian akanproduksi beras.Sekarang Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman benar-benarsangat fokus pada peningkatan produksi beras.

“Pak Menteri Pertanian saat ini secara nasional mempunyai target dalam dua bulan ke depan terjadi proses tanam untuk capaian 37,65 juta ton beras. Target itu harus dikerjakan dan dilakukan dan ini merupakan hal yang perlu dipercepat,” kata Indah Megawati khusus kepada TRIAS.

Berbicara mengenai produksi, kata Megawati, tidak bisa lepas dari bagaimana dapat memberikan pembiayaan.Diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi selain benih, pupuk, pestisida dan juga perawatan dan sebagainya tetapi juga di sini kalau ingin produksi tinggi tentu juga faktor lahannya juga harus luas,

“Lahan yang luas tentunya memerlukan pembiayaan,” ujar Indah Megawati lagi.

Di sini, Menteri Pertanian sedang mendorong percepatan produksi terutama padi dan jagung.Tentunya kalau bicara padi dan jagung tidak lepas dari kondisi petani yang saat ini keadaan tidak biasa-biasa saja.

Menghadapi iklim yang saat ini sedang tidak menentu,bulan November dan Desember ini, pak Menteri ingin segera cepat menanam dalam area yang cukup luas.Dan ini juga memerlukan dukungan permodalan.Permodalan disini saat ini memang mengarah kepada pembiayaan kepada anggaran belanja negara.Selain itu juga dengan non APBN.

“Kalau kita bicara non APBN itu ada beberapa sektor pembiayaan selain KUR yang mana kita tahu KUR ini adalah bunga rendah 6% pertahun.Saat ini KUR kita mengalami berbagai macam skema yang berbeda.Kalau  kita berbicara KUR, ada dua KUR yaitu KUR untuk modal kerja dan KUR untuk investasi,” ungkap Megawati.

Sebagai informasi,besar KUR untuk modal kerja itu antara Rp 10-100 juta dengan bunga  6%. Sedangkan KUR untuk invetasi Rp 100-500 juta.Untuk KUR modal kerja silahkan petani ambil agar bisa membeli benih, pupuk, untuk olah lahan dan sebagainya.Sedangkan untuk investasi petani bisa membeli alat-alat mesin pertanian (Alsintan).Contohnya, harga traktor roda 4 sekitar Rp 350 juta-Rp 500 juta.Tentunya ini skema KUR akan didorong untuk Alsintan ini.

Sekarang ini memang sudah berjalan yaitu KURAlsintan dengan bunga 6% dan DP 30% dengan jaminan adalah Alsintannya itu sendiri. Inilah yang juga mendorong seandainya nantinya skema dari anggaran APBN kita belum cukup petani kitabisa membeli dengan KUR ini.

“Tapi saat ini kami sedang mengusahakan, perbankan dapat menyalurkan skema khusus untuk Alsintan itu sekitar Rp 500 juta sampai Rp2 miliar. Yang biasanya itubayar DP 30%, sekarang 10% dengan jaminan yang sama, dan bunga yang tadinya 6% menjadi 3% dengan subsidi pemerintah.Hal ini sudah diajukan ke Kemenkeu dan kita sedang menunggu saja untuk regulasinya."

Beberapa waktu lalu, Perpadi Indonesia meminta kepada Kementan untuk mengawal ketat pemberian KUR yang murah dan mudah untuk mereka sebagai modal kerja dan juga untuk investasi, KUR yang bunganya hanya 3% dengan DP 10%.

Saat ini sedang melakukan koordinasi dengan Kemenkeu agar secepatnya segera hadir yaitu untuk revitalisasi RMU yang saat ini penggilingan padi kecil yang produksinya hanya 10-20 ton akan dinaikkan menjadi 30-50 ton perhari. Ini harus ada revitalisasi untuk  penggilingan itu yaitu mereka ingin membeli alat-alat penggilingan itu dengan murah dengan skema khusus.

"Ini kita menjaga kalau produksinya sudah tinggi di hulu,  tapi paska panennya tidak kita jaga dengan baik tentu akan mempengaruhi hasil panen.Dalam satu lahan itu yang saat ini hanya sekali panen, pak Menteri menginginkan 2-3 kali panen,"jelas Indah.

Karena itu, otomatis paska panennya juga harus disiapkan.Salah satunya adalah revitalisasi penggilingan.Mereka juga menginginkan driyer untuk pengering. Mereka juga menginginkan silo untuk bisa menyimpan gabahnya.

“Ini lah yang nanti akan Kementan bantu,” tukas Indah Megawati.

Ada beberapa program yang diluncurkan pemerintah dalam upaya pengembangan sektor pertanian di Indonesia, salah satunya program Kredit Usaha Rakyat (KUR) di sektor pertanian atau KUR Pertanian.

Melalui program KUR Pertanian diharapkan para petani mendapatkan dukungan dalam mengembangkan usaha pertaniannya mulai dari hulu hingga hilir.

Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Dirjen PSP) Kementerian Pertanian, Ali Jamil Harahap, Ph.D, mengemukakan pihaknya terus berbenah sesuai arahan Mentan Andi Amran Sulaiman.

"Jadi semua di Kementerian Pertanian siap 'lari' untuk mengejar program-program bersama para petani kita, terkait dengan pembangunan pertanian kita," paparnya.

Terkait dengan posisi ini, lanjut Ali Jamil, bahwa sebenarnya program KUR ini sudah lama digelontorkan oleh pemerintah.Program ini sudah dimulai sejak 2018, yang merupakan bentuk kredit, bukan bantuan langsung.

KUR ini bertujuan membantu permodalan masyarakat, dalam hal ini petani, untuk mengembangkan usaha pertaniannya di lapangan.

"KUR ini tidak hanya di budidaya, tidak hanya di hulu, tetapi juga sampai ke hilir.Contohnya, tidak hanya di budidaya, tetapi pada saat trading, panen, dan pengolahan hasil pertaniannya," tegasnya.

Pada posisi saat ini, kata dia, melalui Permenko No 1 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat bahwa sesungguhnya fitur dan syarat pengajuan KUR 2023 telah diatur.

Yang pertama, kelasnya disebut KUR Super Mikro, yang nilainya hingga Rp10 juta, kemudian ada KUR Mikro, dari Rp10 juta hingga Rp100 juta, kemudian KUR kecil, lebih dari Rp100 juta sampai Rp500 juta.

Selain itu, KUR ini bisa untuk bidang tanaman pangan, untuk subsektor perkebunan, subsektor pertanian, subsektor hortikultura di budidaya dan ke hilir.

Lebih lanjut Ali Jamil menyampaikan, sosialisasi terkait KUR ini dilakukan kepada para kepala dinas di seluruh Indonesia untuk disampaikan kepada para petani. TRIAS

direktur pembiayaan  ali jamil harahap  dirjen psp kementan dukung target mentan  amran sulaiman

Bagikan Artikel Ini