dok.atr/bpndkijakarta
Dalam upacara tersebut, bertindak selaku inspektur upacara Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) BPN Provinsi DKI Jakarta, Alen Saputra. Sementara itu, Kepala Kantah Jakarta Barat, Agus Setiyadi, bertindak sebagai Komandan Upacara.
Dalam amanatnya, Kakanwil Alen membacakan sambutan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, yang menyampaikan bahwa peringatan HANTARU setiap tahunnya menjadi momentum refleksi bersama, bahwa tanah dan ruang yang kita miliki tidak serta-merta menjamin lahirnya kesejahteraan. Nilai sejati kesejahteraan justru terletak pada bagaimana kita mengelola, menjaga keberlanjutan, serta menghadirkan manfaat yang nyata bagi masyarakat..
"Kesejahteraan lahir dari bagaimana kita mengelolanya, menjaga keberlanjutannya, dan menghadirkan manfaatnya. Dari tanah yang terdaftar, tumbuh kepastian hukum. Dari sawah yang terlindungi, lahir ketahanan pangan. Dari ruang yang tertata, muncul kepastian peluang usaha dan investasi. Di situlah letak makna sejati pengelolaan agraria dan tata ruang, bukan semata mengatur bidang tanah, tetapi juga menata kehidupan bangsa," demikian amanat yang disampaikan.
Pada rangkaian upacara, juga dibacakan secara singkat sejarah berdirinya Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). UUPA yang diundangkan pada 24 September 1960 menjadi dasar lahirnya lembaga pertanahan nasional, yang kini berkembang menjadi Kementerian (ATR/BPN). Sejak saat itu, ATR/BPN berperan penting dalam menata, mengelola, dan menjaga pemanfaatan tanah untuk kepentingan bangsa dan negara.
Melalui peringatan ini, seluruh jajaran Kanwil BPN Provinsi DKI Jakarta meneguhkan kembali komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik di bidang pertanahan, serta mendukung penuh agenda reforma agraria dan tata ruang nasional demi terwujudnya kesejahteraan rakyat.