Sepanjang tahun 2024, BPVP Banyuwangi telah melatih 5.352 peserta dengan 80 persen di antaranya berasal dari masyarakat Banyuwangi
JAKARTA-Sepanjang tahun 2024, BPVP Banyuwangi telah melatih 5.352 peserta dengan 80 persen di antaranya berasal dari masyarakat Banyuwangi
Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Banyuwangi, Jawa Timur menjadi salah satu balai pelatihan vokasi yang secara intensif melaksanakan pelatihan.
Dalam sebuah kesempatan, Kepala Biro Humas Kemenaker Sunardi Manampiar Sinaga mengatakan, pada 2024, BPVP Banyuwangi gencar mengadakan pelatihan berbasis kompetensi.
Pelatihan dari berbagai jenis kejuruan itu, di antaranya kejuruan pariwisata, yang meliputi restaurant attendant, front office, room attendant, tour guide, dan barista.
Selain itu, pelatihan dengan kejuruan teknologi pengolahan hasil pertanian (processing) meliputi pembuatan roti dan kue, pengolahan buah, dan pengolahan ikan.
Kejuruan teknologi informasi dan komunikasi, yang meliputi desain grafis, practical office advance, operator komputer muda, dan pemasangan jaringan komputer.
Kejuruan otomotif yang meliputi servis sepeda motor dan pemeliharaan kendaraan ringan.
Kemudian, kejuruan pertanian meliputi pelatihan pembudidayaan sayuran hidroponik dan smart farming, pengelasan, dan fashion technology.
Sunardi menambahkan, BPVP Banyuwangi juga melaksanakan terobosan program pelatihan berupa program pelatihan Tailor Made Training (TMT) yang merupakan terobosan baru untuk mendekatkan para pencari kerja dan dunia kerja dengan program pelatihan yang disesuaikan potensi daerah dan kebutuhan pasar kerja, serta wirausaha.
Pelatihan TMT ini telah dilaksanakan di wilayah kerja meliputi Kabupaten Banyuwangi, Jember, Lumajang, Pasuruan, Bondowoso, Situbondo, Probolinggo, dan Kota Probolinggo.
"Pelatihan TMT bertujuan meningkatkan profesionalisme dan meningkatkan kualitas SDM," paparnya.
Sementara Kepala Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Banyuwangi, Arsad, S.Ag., M.Pd.I menegaskan bahwa Pelatihan Berbasis Kompetensi Tahap diharapkan dapat menjadi sarana yang efektif dalam mengurangi angka pengangguran di Banyuwangi dan sekitarnya. Dengan keterampilan yang telah diasah selama pelatihan, para peserta diharapkan dapat lebih mudah mendapatkan pekerjaan atau bahkan menciptakan lapangan kerja baru.