Adaptif Berinovasi, PT JSB Hadirkan  Layanan TOL Terdepan

Nasrullah, Direktur Utama PT Jasamarga Semarang Batang (JSB)

lintasdaerah

Adaptif Berinovasi, PT JSB Hadirkan Layanan TOL Terdepan

PT JSB selalu konsisten dan adaptif berinovasi menggulirkan berbagai program yang fokus pada pemenuhan regulasi dan kepuasan pelanggan yang bermuara pada tercapainya “Good for Company, Country, Customer, and Community”. Menjadi pengelola jalan tol terde
 

SEMARANG- Pertumbuhan lalu lintas (traffic) yang tidak sesuai target merupakan salah satu tantangan besar bagi sejumlah pengelola jalan tol di Indonesia. Situasi yang dipengaruhi kondisi ekonomi global dan domestik yang belum stabil ini, dapat berdampak pada pendapatan, profitabilitas, dan kemampuan perusahaan dalam memenuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM). Namun Tidak bagi PT Jasamarga Semarang Batang (JSB), Pengelola Tol Batang–Semarang KM 346+200 s.d KM420+892.

Sekalipun dalam kurun waktu dua tahun terakhir dihadapkan pada kondisi traffic yang cenderung stagnan, JSB tetap mengedepankan kepatuhan pada regulasi. Misalnya, pemenuhan SPM Jalan Tol sesuai ketentuan Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU), baik dalam hal kondisi jalan, kecepatan transaksi di gerbang, penanganan gangguan perjalanan hingga pelayanan rest area. Tak terkecuali program pemeliharaan rutin dan periodik terhadap struktur perkerasan, seperti rekonstruksi perkerasan dan lapis ulang permukaan, perbaikan sarana kelengkapan jalan berupa penambahan perambuan larangan atau imbauan.

Selain traffic yang cenderung stagnan, tantangan utama lainnya adalah Bisnis Konsesi Jalan Tol, Pengoperasian, Prospektif, Keuangan, serta bidang Sumber Daya Manusia dan Umum. Belum lagi masih banyak kendaraan over dimensi dan overload yang berpotensi meningkatkan tingkat kecelakaan di jalan tol dan memperpendek umur rencana perkerasan jalan.

Menghadapi kondisi yang penuh tantangan itu, mendorong JSB selalu adaptif berinovasi. JSB secara aktif merumuskan strategi dan kebijakan strategis yang diawali dengan analisis mendalam terhadap dinamika pasar dan regulasi yang berlaku. Hal ini penting untuk memastikan bahwa Perusahaan tidak hanya dapat bertahan dalam menghadapi tantangan, tetapi juga mampu memanfaatkan peluang.

Karena itu, JSB konsisten menggulirkan berbagai program yang fokus pada compliance (pemenuhan regulasi) dan customer satisfaction (kepuasan pelanggan) yang bertujuan untuk keselamatan, kenyamanan dan kelancaran pengguna jalan.

“Dalam kurun waktu dua tahun terakhir, Perusahaan dihadapkan pada kondisi yang penuh tantangan, di mana pertumbuhan traffic tidak sesuai dengan yang kami targetkan, cenderung stagnan bahkan lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya. Menghadapi kondisi seperti ini, tentunya kami harus adaptif berinovasi sehingga performance operasional dan keuangan tetap terjaga,” kata Nasrullah, Direktur Utama PT JSB kepada Trias.

Dengan pendekatan yang proaktif, JSB senantiasa mengevaluasi kinerja Perusahaan. Melakukan penyesuaian terhadap kebijakan yang ada, sehingga performance operasional dan keuangan tetap terjaga, melalui sejumlah langkah strategis. Di antaranya, penyesuaian tarif secara berkala untuk menjaga pendapatan; Efisiensi biaya operasional; Mengoptimalkan cash flow melalui perencanaan anggaran yang lebih efektif; Menjaga rasio-rasio kesehatan keuangan secara berkesinambungan; dan mengelola risiko. Termasuk meningkatkan kualitas SDM agar adaptif untuk keberlanjutan bisnis.

Adapun, indikator keberhasilan yang dijadikan JSB sebagai acuan utama adalah pencapaian Key Performance Indicators (KPI) yang meliputi finansial, operasional, dan internal bisnis proses. Di mana target realisasi KPI harus mencapai 100%, yang menunjukkan bahwa seluruh target yang ditetapkan telah mencapai tujuan bisnis JSB. Tujuan bisnis JSB adalah menjadi pengelola jalan tol terdepan memberikan layanan jalan tol terbaik dengan standar keselamatan dan kenyamanan tinggi, serta mendukung pembangunan ekonomi melalui pengembangan dan pengoperasian jalan tol.

Fokus utama yang tak kalah pentingnya adalah indikator publik atau kepuasan pelanggan dalam menjalankan operasional perusahaan. Indikator kepuasan pelanggan ini setiap tahun diukur melalui Survey Kepuasan Pelanggan yang menjadi bahan evaluasi internal JSB.

“Sampai pada titik bahwa setiap yang melintas di ruas Semarang-Batang, pengguna jalan bisa memiliki positive sense terhadap ruas kami. Ruas JSB menjadi top of mind atau benchmark untuk ruas lainnya, terdepan dalam pelayanan, terdepan dalam teknologi dan berguna bagi masyarakat sekitar,” tegasnya optimis.

Penilaian atas kinerja tersebut dilakukan secara menyeluruh dan mendalam, dengan mempertimbangkan berbagai aspek kinerja yang relevan. Hasil dari penilaian ini kemudian dilaporkan kepada pemegang saham, sebagai bentuk akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan Perusahaan.

Selain itu penilaian terhadap kinerja tersebut tidak hanya berfungsi sebagai alat ukur keberhasilan, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkuat komunikasi dan kerja sama antara pengurus, pemegang saham, dan pemangku kepentingan lainnya. Dengan hasil yang memuaskan, optimis bahwa pengurus akan terus melanjutkan upaya untuk meningkatkan kinerja Perusahaan, serta mengambil langkah-langkah inovatif yang diperlukan untuk menjawab tantangan masa depan.

“Memang tidak mudah, tetapi bisnis kami pada akhirnya bermuara ke sana. Good for Company, Good for Country, Good for Customer, Good for Community. Ungkapan ini mencerminkan pandangan bisnis modern yang tidak hanya berfokus pada keuntungan, tetapi juga memberikan nilai bagi semua pemangku kepentingan (stakeholders),” tutur Nasrullah optimis.

Adapun upaya JSB dalam optimalisasi portofolio melalui diversifikasi pendapatan non-tol, di antaranya adalah meningkatkan efisiensi operasional melalui penerapan teknologi, dan menjalin kemitraan dengan pemerintah untuk mengatasi tantangan seperti perubahan kebijakan tarif tol. Tidak kalah pentingnya adalah pengembangan kawasan. 

PT Jasamarga Semarang Batang  JSB SDM KPI Pengembangan Kawasan layanan TOL Terdepan

Bagikan Artikel Ini