Hamsiruddin: Tabagsel Hanya Mekar secara Administrasi Pemerintahan, Tidak dalam Budaya .

Dari kiri, Hamsiruddin Siregar, Bupati Tapsel, Gus Irawan Pasaribu dan Sekjen Kementan, Ali Jamil Harahap

nasional

Hamsiruddin: Tabagsel Hanya Mekar secara Administrasi Pemerintahan, Tidak dalam Budaya .

Dalihan Na Tolu adalah falsafah masyarakat Batak yang memiliki makna saling menjalin kekerabatan antar masyarakat, Oleh karena itu, Hamsiruddin memgaku bangga terselenggaranya Halal Bi Halal masyarakat Tabagsel se-Jabodetabek.
 

JAKARTA - Ketua Umum Parsadaan Padang Lawas Utara (ParPaluta) Hamsiruddin Siregar menegaskan  Tapanuli Selatan (Tapsel) hanya mekar secara administrasi pemerintahan, tapi tidak secara budaya. Masyarakat Tabagsel yang dulu tergabung dalam satu kabupaten, yakni Tapsel, tetap menyatu dalam Dalihan Na Tolu 

Dalihan Na Tolu adalah falsafah masyarakat Batak yang memiliki makna saling menjalin kekerabatan antarmasyarakat. Oleh karena itu,  
Hamsiruddin mengaku bangga terselenggaranya Halal Bi Halal Masyarakat Tabagsel se Jabodetabek, di Gedung Manggala Wanabakti, Kementerian Kehutanan, Jakarta, Sabtu (19/4/2025).

Tabagsel merupakan daerah di Sumatera Utara yang berasal dari induk Kabupaten Tapanuli Selatan, yang kini mekar menjadi 5 wilayah, yakni Tapanuli Selatan, Mandailing Natal (Madina), Padang Lawas, Padang Lawas Utara (Paluta), dan Kota Padangsidimpuan.
Hamsiruddin mengapresiasi semangat Ongku P Hasibuan sebagai ketua pelaksana, dalam upaya menyatukan masyarakat Tabagsel. Acara ini tergolong langka belakangan ini  dimana masyarakat dari lintas organisasi parsadaan (perkumpulan) masyarakat Tabagsel, menyatu dalam acara halal bi halal akbar. Sebab halal bi halal biasanya digelar masing-masing organisasi atau per wilayah kabupaten, tapi kali ini ada penggabungan dari masyarakat lima kabupaten/kota.

"Ke depan acara seperti ini harus terus dilaksanakan, dilanjutkan karena sangat besar maknanya, bisa mengakrabkan satu sama lain di antara kita yang bersaudara yang masih terikat dengan Dalihan Ba Tolu," ajak Hamsiruddin. 

Menurut Hamsiruddin, kegiatan ini sangat tepat sebagai upaya dalam menjaga kearifan lokal seperti Dalihan Na Tolu, dan falsafah-falsafah seperti Salumpat Saindege, Satahi Saoloan. Songon Siala Sampagul, Rap Tu Ginjang Rap Tu Toru. Falsafah ini artinya adanya rasa kebersamaan.

Hamsiruddin juga merasa bangga kehadiran kepala daerah dari lima kabupaten/kota di Tabagsel dalam acara ini. Hal ini menandakan adanya keinginan kuat dan sinergi antara masyarakat baik di Tabagsel maupun yang ada di perantauan. 

Acara ini bisa membangun kesetiakawanan sosial yang pada akhirnya  berdampak pada kelanjutan pembangunan di Tabagsel. "Tidak mungkin kita membangun suatu daerah apabila tidak ada kekompakan. Jadi, formula berpikirnya harus terstruktur. Bangun dulu kesetiakawanan sosial baru kemudian kita bergerak pada pembangunan fisik," tandasnya.

Menurut Hamsiruddin, Tabagsel memiliki potensi luar biasa dari sisi sumber daya alam, mulai dari tambang emas hingga perkebunan kelapa sawit. Hal ini tentu bisa menjadi modal besar untuk menyukseskan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, terutama pada butir kedua mengenai kemandirian pangan, serta butir keenam membangun dari desa. "Jadikan desa sebagai manget ekonomi," katanya.

CEO RCM Grup, perusahaan yang bergerak di bidang properti ini juga mengajak pelaku usaha untuk membangun kampung halaman. Perantau yang sukses berkarier di perantauan kemudian berbagai ke kampung halaman. 

Terkait kehadiran Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di acara halal bi halal ini, Hamsiruddin menilai sangat tepat. Sebab infrastruktur di Tabagsel masih banyak yang tidak memadai. 

Sehingga perlu dukungan pemerintah pusat agar infratruktur menuju sentra-sentra produksi dapat dibangun. Dengan begitu mobilitas orang maupun barang bisa berjalan lancar. Perlu koneksi antarkabupaten di Tabagsel, antarkecamatan, hingga antardesa.

Apa yang menjadi harapan Hamsiruddin inipun mulai terlihat. AHY mengatakan akan mendorong pembangunan ke wilayah Tabagsel. Ia menyiapkan karpet merah bagi para Bupati dan tokoh masyarakat Tabagsel untuk mencari solusi pembangunan daerah.

"Kami membuka ruang kalau nanti ada kesempatan bisa datang ke kantor saya,  untuk kita sama-sama diskusikan pembangunan jalan, termasuk bendungan dan irigasi-irigasi untuk mengaliri pertanian kita. Karena kita ingin mencapai swasembada pangan termasuk swasembada energi," ujar AHY dalam sambutannya.

AHY mengaku senang para Bupati dan Wakil Bupati dari Tabagsel hadir dalam acara halal bi halal ini. AHY berharap ke depan ada sinergi antara kepala daerah di lima wilayah Tabagsel dengan pemerintah pusat. 

"Kita berharap sinergi yang kita bangun ini bisa mencakup berbagai aspek. Tentu tidak hanya pembangunan infrastruktur tapi juga pembangunan manusianya," kata AHY.

AHY juga mengaku selalu senang menghadiri acara seperti ini dalam rangka menyambung silaturahmi. Apalagi sang istri, Annisa Pohan berdarah Tabagsel. AHY salut dengan masyarakat Tabagsel yang menjunjung tinggi silaturahmi, nilai-nilai reliji dan nadat istiadat.

@Tabagsel

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga :